Berita Denpasar

Dibina karena Tak Siapkan Barcode, Pasar Badung Resmi Berlakukan Aplikasi PeduliLindungi

Tim Yustisi Kota Denpasar membina satu tempat usaha penjualan keperluan perlengkapan bayi di kawasan Jalan Gunung Agung

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi di Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali, resmi diberlakukan, Sabtu 23 Oktober 2021 - Dibina karena Tak Siapkan Barcode, Pasar Badung Resmi Berlakukan Aplikasi PeduliLindungi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tim Yustisi Kota Denpasar membina satu tempat usaha penjualan keperluan perlengkapan bayi di kawasan Jalan Gunung Agung, Denpasar, Bali, Jumat 22 Oktober 2021 malam.

Tempat usaha tersebut dibina karena tidak menyediakan barcode PeduliLindungi.

"Kami berikan pembinaan pada mart tersebut agar menyediakan barcode PeduliLindungi," kata Kasatpol PP Kota Denpasar, I Dewa Gede Anom Sayoga, Sabtu 23 Oktober 2021.

Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan pelaksanaan pendisiplinan PPKM Level II saat malam yang dilakukan dengan berkeliling.

Baca juga: Penerapan Aplikasi PeduliLindungi di Pasar Badung Denpasar Belum Sepenuhnya

Kegiatan ini dilaksanakan regu induk aktif pada Satpol PP Kota Denpasar bersama tim dari Polresta Denpasar, Kodim 1611 Badung dan Dishub Kota Denpasar.

Tim bergerak dari Polresta Denpasar menuju Jalan Gunung Sangyang, Jalan Gunung Agung, Jalan Buluh Indah.

Lalu menuju Jalan Gatsu Barat, Jalan Kebo Iwa, dan kembali Ke Polresta Denpasar.

"Dalam kegiatan ini Tim melaksanakan calling di sepanjang jalan yang dilalui," katanya.

Selain itu, pihaknya juga membina pemilik serta pengunjung angkringan di Jalan Gatsu Barat untuk mematuhi protokol kesehatan.

Sementara itu, aplikasi PeduliLindungi sudah diterapkan di Pasar Badung, Denpasar, Sabtu 23 Oktober 2021.

Dirut Perumda Sewaka Darma Denpasar IB Kompyang Wiranata mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Departemen Perdagangan, Dinas Kesehatan hingga Perindo Asosiasi Pengelola Pasar Rakyat.

"Artinya kami harus meminta izin juga untuk menerapkan aplikasi PeduliLindungi ini di Pasar Rakyat. Dua hari lalu kami melakukan uji coba dan barcode sudah kami dapatkan. Selain itu kami juga melakukan sosialisasi kepada para pedagang dan pengunjung untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi," katanya, Sabtu.

Berbagai kendala muncul terkait penggunaan aplikasi PeduliLindungi ini.

Salah satunya karena pintu masuk ke Pasar Badung yang jumlahnya cukup banyak, yakni 12 pintu.

"Perlu tenaga yang ekstra untuk menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Maka dari itu untuk sementara di Pasar Rakyat ini diterapkan ujicoba dan sosialisasi. Kalau kasus Covid-19 kembali naik tidak menutup kemungkinan akan dilakukan secara penuh. Semua orang yang pergi ke pasar harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi mulai dari pedagang, pengunjung hingga staf pasar," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved