Serba serbi

Malukat, Berikut Filosofinya Dalam Hindu Bali 

Malukat adalah salah satu ritual spiritual yang terus dilakukan masyarakat Bali hingga saat ini. 

Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Malukat di Pura Mangening Tampaksiring, Gianyar, Bali, beberapa waktu lalu 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Malukat adalah salah satu ritual spiritual yang terus dilakukan masyarakat Bali hingga saat ini. 

Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti, kepada Tribun Bali menjelaskan apa sebenarnya makna malukat.

"Sebelum berbicara tentang panglukatan, terlebih dahulu kita berbicara tentang agama Hindu khususnya agama Hindu di Bali," ujar beliau, Selasa 26 Oktober 2021. Dahulu sebelum agama Hindu yang dikenal seperti sekarang di Bali ini, maka orang Bali dikenal melaksanakan agama Tirta. 

Disebut demikian, karena pelaksanaan agama Hindu di Bali sehari-harinya tidak lepas dari air, khusnya air yang telah dimohonkan dari ida bhatara-bhatari.

Baca juga: Roh Leluhur dan Ida Bhatara Beryoga, Rahina Purnama Baik untuk Malukat

Atau Ida Sang Hyang Widhi yang disebut dengan tirta atau wangsuh pada ida bhatara-bhatari. 

"Kemudian apabila umat Hindu khususnya di Bali, selesai melaksanakan sembahyang, pasti harus mendapatkan percikan tirta (air suci)," sebut beliau.

Apabila belum mendapatkan tirta, maka pelaksanaan sembahyang belum terasa sempurna. 

Oleh sebab itulah, air suci (tirta) dalam agama Hindu di Bali sangat penting sekali arti dan kegunaannya. Sehingga agama Hindu yang ada di Bali pada zaman dahulu disebut agama Tirta.

Oleh sebab selalu berkaitan dan selalu menggunakan sarana tirta (air suci) dalam segala hal yang berhubungan dengan adat, budaya dan agama di Bali.

Air, kata beliau, adalah sarana untuk pembersih benda kasat mata (benda sekala). Sedangkan tirta (air suci) adalah pembersih benda kasat mata dan benda yang tidak kasat mata (niskala).

Berbicara masalah malukat, maka tidak lepas dari sarana yang berupa air. 

Malukat berasal dari kata  'lukat' yang artinya rubah dalam bentuk menjadikan lebih baik, atau dengan kata lain inisiasi.  Lukat juga berarti membersihkan atau menyucikan, yang juga berarti juga sama dengan inisiasi. 

"Jadi makna malukat secara harfiah, adalah untuk membersihkan diri dari segala kekotoran baik kekotoran yang disebabkan oleh hal-hal sekala ataupun hal-hal niskala," jelas pensiunan dosen UNHI Denpasar Bali ini. 

Sehingga malukat, dapat menyembuhkan hal-hal dan pikiran-pikiran yang negatif yang masuk ke dalam diri manusia. Hal ini sangat penting, karena di dalam dunia pengobatan pula malukat adalah sebuah terapi, yang disebut dengan terapi air.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved