Kuliner

Nikmatnya Jajanan Serabi Solo Moro Seneng, Hanya Rp 2 Ribu dengan Tekstur Serabi yang Lembut

Serabi terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan dan digoreng di atas arang mirip pannekoek atau pannenkoek

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Arini Valentya Chusni
Serabi Solo Moro Seneng dengan berbagai varian topping. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Arini Valentya Chusni

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tribunners penggemar jajan serabi? Sebelumnya sudah tahu belum kalau serabi asalnya dari Solo?

Nah, nama Serabi Solo terkenal karena jajanan satu ini berasal dari Solo, Jawa Tengah.

Serabi terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan dan digoreng di atas arang mirip pannekoek atau pannenkoek.

Makanan satu ini merupakan jajanan khas dari Solo yang terbuat dari santan kelapa dicampur dengan sedikit tepung, yang menjadikannya bercitarasa gurih.

Baca juga: Rindu Kuliner Jogja? Yuk Masak Sendiri Gudeg Nangka Telur ala Yogyakarta, Ini Resep Lengkapnya

Bagi penggemar serabi dengan topping bisa juga diberi potongan pisang, nangka atau bahkan meses dan keju bila suka.

Nah, bagi Tribunners yang berlokasi di Bali bisa nih cobain Serabi Solo “Moro Seneng” yang berlokasi di Jalan Buana Raya No.12 Padangsambian, Denpasar Barat.

Serabi Solo “Moro Seneng” buka dari jam 10.00 wita hingga 21.00 wita atau sehabisnya stok baru tutup.

Yang menjadi keunikan serabi solo moro seneng ini adalah serabi diikat diatas daun pisang, lalu digulung.

Tak perlu khawatir kantong jebol, satu porsi serabi solo dihargai Rp 2.500 untuk yang bertopping seperti nangka, cokelat, maupin cokelat keju.

Untuk serabi original dibanderol Rp 2 Ribu saja. Cukup murah kan Tribunners?

Saat Tribun Bali berkesempatan mencicipi serabi solo dengan topping cokelat keju, rasa gurih dari serabinya pas, ditambah lagi topping kejunya yang lumer menambah cita rasa dari serabi moro seneng ini.

Selain menu serabi, di Serabi Solo Moro Seneng juga menyediakan beragam menu es, seperti es teler dengan topping keju, coklat, keju coklat, es teler tape hijau, es teler tape singkong dan es teler durian yang dibanderol Rp 8 Ribu hingga Rp 15 Ribu.

Selain menu es teler, disini juga terdapat variasi es dawet hitam yang dibanderol Rp 5 Ribu untuk es dawet hitam original hingga Rp 10 Ribu untuk es dawet hitam durian.

Serabi Moro Seneng juga mulai buka pada tahun 2021, sehingga belum genap satu tahun.

Baca juga: Jadi Favorit, Ini 6 Kuliner Malam di Bali yang Wajib Dicicipi Saat Berlibur ke Pulau Dewata

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved