Berita Karangasem

Penurunan Harga Tes PCR, Pelaku Wisata di Karangasem Sambut Baik Keputusan Pemerintah

PELAKU pariwisata di Kabupaten Karangasem, Bali, menyambut baik keputusan pemerintah terkait penurunan harga tes PCR

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Saiful Rohim
Ketua Perhimpunan Hotel dan restoran Indonesia (PHRI) Cabang Karangasem, Wayan Kariasa - Penurunan Harga Tes PCR, Pelaku Wisata di Karangasem Sambut Baik Keputusan Pemerintah 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - PELAKU pariwisata di Kabupaten Karangasem, Bali, menyambut baik keputusan pemerintah terkait penurunan harga tes PCR.

Hal tersebut disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Resturant Indonesia (PHRI) Karangasem, I Wayan Kariasa, Jumat 29 Oktober 2021.

Pihaknya berharap, dengan adanya kebijakan tersebut, kunjungan wisatawan domestik ke Karangasem mengalami peningkataan saat akhir tahun.

Sehingga pelaku pariwisata bisa kembali beroperasi.

Baca juga: Pelaku Wisata di Karangasem Sambut Baik Keputusan Pemerintah Terkait Penurunan Tarif Tes PCR

Biasanya kunjungan wisatawan saat akhir tahun meningkat, walaupun beberapa.

"Ya. Kami sambut baik kebijakaan ini dan semoga di lapangan segera dapat dilaksanakan. Harga tertinggi yakni Rp 275 ribu. Tak boleh ada yang lebih tinggi," ungkap Wayan Kariasa.

Menurutnya, semuanya harus mengikut ketentuan dari pemerintah.

Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta pemerintah menyiapkan tempat-tempat tes PCR di tiap kabupaten.

Sehingga tidak harus ke Denpasar.

Permohonan ini dilakukan untuk mengurangi antrean dan kerumunan yang lama dan panjang.

Wisatawan atau warga pun jadi mudah mengaksesnya.

"Ini harus disesuaikan antara kebutuhan dan ketersediannya, agar tak muncul harga mahal lagi karena keterbatasan alat tes PCR, Lab, dan lainnya," tambah Kariasa.

Dengan adanya kebijakan ini diharapkan para wisatawan tidak meng-cancel booking-an yang dipesan seebelumnya.

Pria asal Kecamatan Sidemen ini mengaku, ratusan wisdom tujuan Karangasem terpaksa cancel booking-an kamar setelah ada persyaratan wajib menunjukkan hasil negatif tes PCR bagi penumpang pesawat.

Wisatawan yang cancel booking-an yakni untuk November dan Desember.

Alasannya, karena biaya tes PCR cukup mahal.

Pria yang juga menjabat sebagai menager Ashyana Hotel ini mengungkapkan, untuk Desember wisatawan yang melakukan booking hotel hampir mencapai 90 kamar selama 10 hari secara berkelompok.

Karena ada persyaratan tes PCR terpaksa wisatawan reschedule kembali kunjungannya.

"Saya kebetulan ada booking untuk grup (kelompok) 90 kamar selama 10 hari. Dan mereka reschedule lagi. Dimana grup ini kami bagi ke beberapa hotel di Candidasa, Kecamatan Karangasem," imbuhnya.

Wisatawan domestik yang tak berkelompok lebih banyak booking dalam jangka pendek.

Kecuali kelompok baru booking akan lebih awal karena akan memerlukan jumlah kamar yang banyak.

Wisatawan yang cancel tersebar di beberapa kecamatan, seperti Abang, Manggis, dan Karangasem.

Semua pelaku pariwisata, kata Wayan Kariasa, berharap agar dikembalikan ke peraturan sebelumnya yakni menggunakan hasil tes antigen.

Baca juga: Aturan Terbaru PCR dan Antigen untuk Perjalanan di Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali

Mengingat harga PCR lumayan mahal.

Wisdom banyak yang mengeluh.

Dia berharap, jika memakai hasil tes PCR, harga bisa diturunkan, sehingga wisatawan bisa menjangkau. (*).

Kumpulan Artikel Karangasem

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved