Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Update Kasus Subang: Pemeriksaan Danu Dikawal Bareskrim Polri, Kombes Sumy Hastry pun Datang
Update Kasus Subang: Pemeriksaan Danu Dikawal Bareskrim Polri, Kombes Sumy Hastry pun Datang
TRIBUN-BALI.COM - Intensitas pemanggilan saksi kunci, Muhammad Ramdanu alias Danu (21) oleh kepolisian semakin sering sepekan belakangan ini.
Danu merupakan salah satu saksi kunci kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021 lalu.
Korban diketahui bernama Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Danu kembali diperiksa di Polres Subang pada Kamis (28/10/2021).
Baca juga: FAKTA TERBARU Kasus Subang: Dua Hari Berturut-turut Danu Diperiksa, Ada Apa BIN Turun Tangan?
Danu yang dalam pemeriksaan sebelumnya tampak murung dan kusut, kini tampil segar dan percaya diri.
Bahkan, Danu tampak riang bahkan sesekali terlihat tertawa.
Hal ini terlihat saat danu bersama Heri Susanto tengah menuju ke Polres Subang.
Diakui Heri Susanto, belum lama ini Danu diajaknya mencukur rambut dan kumis agar rapi dan bersih.
Baca juga: UPDATE Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Danu Diperiksa Lagi, Hadir Juga Perwakilan BIN
Dia berharap dengan penampilan baru ini, ketika diperiksa, Danu dapat memberikan keterangan yang pas.
"Tidak banyak muter-muter kalau ditanya, dijawab sesuai dengan apa yang tahu, jadi jelas," kata Heri Susanto yang kemarin juga bertindak sebagai juru bicara ATS Law Firm, kuasa hukum Danu.
Dengan penampilan ini, dia juga berharap semangat dan aura Danu lebih keluar.
"Katakan apa yang tahu, biar cepat kelar. Jangan ada yang ditutup-tutupi," nasehat Heri ke Danu.
Di kesempatan itu, Heri juga banyak menggoda Danu hingga membuat keponakan Tuti Suhartini ini bergelak tawa.
Seperti saat dia disebut mirip bintang film India, Danu langsung tertawa.
"Ternyata kang danu sangat ganteng sekali," puji Heri disambut gelak tawa Danu.
Tawa Danu terus ditunjukkan saat dia diminta menyebutkan akun Instagramnya.
Masih dengan senyum mengembang, Danu mengucap kata 'semangat' sambil mengepalkan tangannya.
Danu akhirnya masuk ke ruang pemeriksaan Polres Subang sekitar pukul 10.00 didampingi tim pengacara yang diketuai Achmad Taufan Soedirjo.
Sumber terpercaya menyebutkan, tanda-tanda kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang segera terungkap sudah mulai terlihat.
Menurut informasi yang dihimpun, pemeriksaan Danu terhadap Danu dibilang tak biasa.
Karena tak hanya penyidik Polres Subang yang melakukan pemeriksaan.
Ada anggota kepolisian dari Polda Jabar, Bareskrim Mabes Polri, serta ahli forensik Polri turut mendampingi jalannya pemeriksaan yang dilakukan Polres Subang.
Danu diperiksa sekitar 8 jam di ruang Satreskrim Polres Subang.
Achmad Taufan selaku tim kuasa hukum Danu mengatakan pihak penyidik hanya menanyakan penegasan keterangan Danu dalam BAP awal.
"Kalau materi pemeriksaan hari ini sebetulnya tidak ada pertanyaan baru hanya klarifikasi pernyataan yang sebelum-sebelumnya saja," ucap Achmad Taufan di Polres Subang, Kamis (28/10/2021) malam.
Menurutnya, sebanyak 17 pertanyaan dilayangkan pihak penyidik kepada kliennya.
"Tadi sekitar 17 pertanyaan, ya, yang ditanyakan kepada Danu, hanya penegasan saja," katanya.
Di temppat terpisah, polisi menyatakan pengungkapan kasus tinggal menunggu waktu.
"Tidak ada kendala. Kita tinggal menunggu waktu saja," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago, kemarin.
Seperti diketahui, pembunuhan ibu dan anak di Subang ini terjadi tanggal 18 Agustus 2021.
Ketika itu publik dikejutkan dengan penemuan jasad Tuti Suhartini dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23).
Keduanya ditemukan di bagasi mobil Alphard dalam keadaan bertumpuk.
Mereka menjadi korban rajapati. Dan hingga kini, Kamis (28/10/2021) polisi masih mencoba mengungkap pelaku perampasan nyawa ibu dan anak di Subang ini.
Sejumlah cara sudah dilakukan, dari mulai pemeriksaan saksi, berulang kali memeriksa TKP, melakukan autopsi ulang, hingga mengecek rekening korban Amalia.
Ahli Forensik datang
Saat Danu diperiksa, di Polres Subang juga terlihat ahli forensik Polri dr Hastry.
Apakah ada kaitannya antara pemeriksaan Danu dan kehadiran dr Hastry? Belum ada keterangan resmi mengenai hali ini.
Saat ditanya wartawan, dr Hastry pun bungkam dan tidak memberikan keterangan apa pun.
Dr Hastry beberapa waktu lalu melakukan autopsi ulang terhadap jasad kedua korban.
Ia mengatakan dalam jasad korban pembunuhan kerap ditemukan petunjuk emas.
Dalam tayangan Podcast Tribunnews, dr Hastry mengaku sudah mendapatkan petunjuk emas.
Petunjuk emas itu diperoleh setelah ia melakukan autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia.
"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," kata dr Hastry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Tribunnews, Selasa (19/10/2021).
Menurut dr Hastry, saat autopsi pertama jasad Tuti dan Amalia, yakni pada tanggal 18 Agustus 2021, ia tidak terlibat lantaran sedang bertugas di Jawa Tengah.
Meski begitu, dr Hastry sudah mengantongi hasil autopsi.
Hasil autopsi ini akan menguak waktu, cara, mekanisme, dan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia.
"Untuk kasus Subang itu memang jelas kasus pembunuhan. Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik."
"Saya hanya melengkapi saja dan memastikan juga, kalau dari hasil autopsi pertama itu bisa membuktikan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian, dan sebab kematian," papar dr Hastry.
Hasil autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia, kata dr Hastry, lantas dicocokkan dengan beberapa bukti pemeriksaan lain secara menyeluruh.
"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," ujar dr Hastry.
Setelah memeriksa sidik jari, dr Hastry mencurigai adanya bukti jejak pelaku pada kuku korban Amalia.
Bukti pada kuku Amalia ini menunjukkan dugaan kalau korban sempat melakukan perlawanan kepada pelaku pembunuhan sebelum dihabisi.
"Sambil memeriksa sidik jari, kita lihat juga tanda-tanda di tubuhnya.
Kalau ada perlawan, misalnya mencakar, memukul atau mencubit pelaku itu terlihat dari epitel yang tertinggal di kuku korban," ucap dr Hastry.
"Jari-jarinya sekalian diambil untuk diperiksa DNA-nya. Itu kita periksa lengkap," tambahnya.
Selain itu, dr Hastry pun mencocokkan pemeriksaan primer dan sekunder terkait jasad Amalia dan Tuti.
Untuk pemeriksaan sekunder, keluarga korban turut dicecar polisi untuk memastikan data pada tubuh Tuti dan Amalia.
"Karena identifikasi itu ada 2, primer dan sekunder. Primer itu dari gigi, sidik jari dan DNA.
Kalau sekunder itu dari data medis yang saya periksa semuanya. Ada tanda tato kah, bekas operasi, tanda lahir. Itu kita cocokkan dari keterangan keluarganya," kata dr Hastry. (Tribun Jabar)
Artikel terkait telah tayang di Surya dengan judul Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Aura Beda Danu saat Diperiksa di Polres Subang, Ini Tanda-tanda Pembunuh Ibu dan Anak Akan Terungkap