2 Tahun Dunia Dikepung Pandemi Covid, di Negara Ini Baru 1 Orang Terkonfirmasi Positif
Tonga adalah salah satu negara terakhir yang tidak melaporkan infeksi Covid-19.
TRIBUN-BALI.COM, NUKUALOFA - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir 2 tahun.
Namun di negara ini baru satu orang yang terkonfirmasi positid terinfeksi virus corona.
Tonga mengkonfirmasi kasus pertama Covid-19 pada Jumat (29/10/2021), setelah 2 tahun menjadi pandemi di seluruh negeri.
Baca juga: Selandia Baru Laporkan Kematian Pertama Penerima Vaksin Pfizer, Moderna Tercemar di Jepang
Negara kepulauan Pasifik itu mendeteksi kasus pertama Covid-19 pada orang yang telah divaksinasi lengkap yang tiba dengan penerbangan repatriasi dari Selandia Baru, seperti yang dilansir dari BBC pada Sabtu (30/10/2021).
Perdana Menteri Tonga Pohiva Tu'i'onetoa memperingatkan bahwa penduduk di pulau utama Tongatapu menghadapi kemungkinan lockdown pekan depan.
Tonga adalah salah satu negara terakhir yang tidak melaporkan infeksi Covid-19.
Baca juga: Selandia Baru Segera Buka Pintu untuk Wisatawan Australia, Perdana Menteri: Ini Pertama di Dunia
Lebih dari 100.000 orang tinggal di negara kepulauan Pasifik tersebut, yang terletak di barat laut Selandia Baru.
Hanya sepertiga penduduk Tonga yang telah divaksinasi lengkap. Namun, koordinator imunisasi nasional, Afu Tei, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ribuan orang dari luar negeri telah datang ke pusat vaksinasi untuk mendapatkan suntikan vaksin.
Orang yang dikonfirmasi menjadi kasus pertama Covid-19 di Tong itu termasuk di antara 215 orang dalam penerbangan repatriasi dari Christchurch, Selandia Baru.
Penumpang lainnya termasuk anggota tim Olimpiade Tonga yang terdampar di kota Christchurch sejak Olimpiade Tokyo.
Kementerian Kesehatan Selandia Baru mengatakan bahwa individu tersebut telah dites negatif Covid-19 sebelum meninggalkan Christchurch.
Namun, pihak berwenang di Tonga mengatakan hasil positif dicatat pada Kamis (28/10/2021), setelah tes Covid-19 rutin yang dilakukan saat para repatriasi dalam isolasi wajib yang dikelola pemerintah.
Siale Akau'ola, kepala eksekutif kementerian kesehatan Tonga, mengatakan kepada wartawan bahwa orang Tonga yang terinfeksi telah menerima dosis kedua vaksin Covid-19 pada pertengahan Oktober.
Sehingga, pihak berwenang menganggap bahwa orang tersebut tidak akan sakit parah dan menularkan Covid-19 ke orang-orang.
Perdana Menteri Tonga Pohiva Tu'i'onetoa mengatakan dia telah disarankan untuk tidak memberlakukan lockdown segera "karena virus akan memakan waktu lebih dari tiga hari untuk berkembang pada seseorang yang tertular sebelum mereka menjadi menular".