Berita Bali
Banyak Koperasi Kesulitan Likuiditas, DPRD Bali Dorong OJK Awasi Koperasi & Pemprov Berikan Stimulus
seringkali banyak terjadi konflik dengan anggota atau nasabahnya akibat ketiadaan dana saat para nasabah ingin menarik simpanannya
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Untuk itu, dirinya mendorong agar Gubernur Bali, Wayan Koster memberikan stimulus tersebut.
Ia juga bahkan memastikan bahwa DPRD Bali akan menyetujui jika ada wacana tersebut.
“Mudah-mudahan bapak Gubernur berkenan dengan dewan pasti menyetujui anggaran itu permodalan daripada koperasi-koperasi yang ada, hibah saya banyak ke koperasi kok yang sudah jalan,” kata dia.
Di sisi lain, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Bali, Wayan Mardiana mengakui akibat pandemi Covid-19 banyak lembaga keuangan mikro seperti koperasi dihantui kesulitan keuangan atau likuiditas akibat banyaknya masyarakat yang menjadi nasabah melakukan penarikan simpanan atau rush ataupun kredit macet akibat kesulitan ekonomi.
Akibatnya membuat banyak koperasi di Bali menjadi koperasi yang tidak sehat akibat hal tersebut.
“Bagi koperasi tidak sehat, kita lihat tidak sehanya karena apa, apakah di masa pandemi saja, saya kira di masa pandemi saja kesulitan dia terkait dengan likuiditas,” katanya.
Bahkan, ia mengaku nyaris semua koperasi di Bali menurutnya mengalami kesulitan keuangan atau likuiditas.
Mayoritas, menurutnya adalah jenis koperasi simpan pinjam (KSP).
“Hampir semua, apalagi yang disimpan pinjam,” katanya. (*)
Artikel lainnya di Berita Bali