Berita Karangasem

Pengrajin Kesulitan Dapat Bahan Baku, Kerajinan Dandang di Karangasem Terancam Punah

Kasmiun, pengrajin dandang, menjelaskan, pengrajin kesulitan bahan baku dikarenakan stok mulai menipis. Mengingat plat bekas percetakan menipis

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Saiful Rohim
Pengrajin dandang di Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Pengrajin sedang melakukan proses finishing. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Puluhan pengrajin dandang Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem  terancam tak bisa produksi lantaran kesulitan bahan baku. Seperti plat percetakan yang berkurang  setiap bulan, dan mulai langka.

Kondisi ini terjadi dari tahun sebelumnya, saat pandemi COVID-19 melanda.

Kasmiun, pengrajin dandang, menjelaskan, pengrajin kesulitan bahan baku dikarenakan stok mulai menipis. Mengingat plat bekas percetakan menipis.

Pengrajin harus rela membeli plat dengan harga mahal, jika ada pasokan dari Bali atau luar Bali. Seperti  Pulau Jawa.

Baca juga: 3 Bulan Masa Pemulihan Gempa di Karangasem, Rapat Putuskan Status Tanggap Darurat Dicabut

"Kalau kondisi tetap seperti ini, kemungkinn kerajinan dandang punah di Desa Bungaya Kangin. Sekarang kita kesulitan bahan baku untuk buat dandang," kata Kasmiun ditemui di tempat kerjanya, Rabu (3/11/2021) siang.

Langkanya bahan baku plat percetakan disebabkan beberapa faktor.

Satu diantaranya, rata -rata plat percetakan di Bali dikirim ke Jawa. Sehingga pengrajin harus menunggu kiriman plat dari Jawa.

Untuk pengiriman plat prcetakan dari Jawa tak tentu waktunya. Jumlah pengiriminan juga sedikit.

Faktor lain yakni karena menurun jumlah koran yang dicetak. Mengingat menjamurnya media online.

Kondisi ini  berpengaruh ke plat aluminium yang digunakan untuk mncetak koran.

Sekarang rata - rata orang membaca berita dan informasi  lewat media online. Sehingga plat percetakan langka.

Ditambahkan, rata - rata pengrajin hanya mendapat ratusan lembar plat aluminium per bulan.

Sebelum langka, pengrajin bisa mendapat ribuan lembar plat aluminium per bulan.

Jumlah sekarang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan permintaan dandang di pasaran yang lumayan banyak.

Hasil kerajinan dandang sudah menggeliat. Penjual sudah berani membeli dalam jumlah banyak. Mengingat dandang dibutuhkan untuk memasak. Seperti pedagang di Pasar Rubaya serta Tukad Ling, Kec. Kubu. Pasar  Pesangkan, Kecamatan Selat, dan Pasar Menanga, Kecamatan Rendang.

Baca juga: Tiga Siswa dan Seorang Guru di Karangasem Terpapar Covid-19  

Per harinya pengrajin mampu jual sekitar ratusan dandang per harinya. Harga  bervariatif, tergantung ukuran.

Pengrajin berharap kondisi kembali normal seperti sebelumnya. Bahan baku banyak, sehingga produksi tetap. Permintaan meningkat, sehingga ekonomi masyarakat kembali menggeliat.(*)

Artikel lainnya di Berita Karangasem

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved