Berita Karangasem

3 Bulan Masa Pemulihan Gempa di Karangasem, Rapat Putuskan Status Tanggap Darurat Dicabut

Status tanggap darurat gempa bumi di Karangasem, Bali, resmi dihentikan. Kini statusnya berubah menjadi transisi darurat pemulihan.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Saiful Rohim
Warga bersama petugas TNI sedang membangun tenda, Senin 18 Oktober 2021. Petugas membangunkan tenda terhadap warga yang terkena dampak gempa berkekuatan 4.8 SR - 3 Bulan Masa Pemulihan Gempa di Karangasem, Rapat Putuskan Status Tanggap Darurat Dicabut 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Status tanggap darurat gempa bumi di Karangasem, Bali, resmi dihentikan.

Kini statusnya berubah menjadi transisi darurat pemulihan.

Keputusan ini diambil setelah sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menggelar rapat di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, Selasa 2 November 2021.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, saat ini pemerintah masuk ke pemulihan dampak gempa bumi 4,8 SR.

Baca juga: Status Tanggap Darurat Pasca Bencana Gempa Bumi di Karangasem Dicabut

"Sekarang sudah masuk transisi. Petugas sedang lakukan kegiatan lanjutan setelah tanggap darurat. Satu di antaranya memperbaiki saluran pipa air warga yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," kata Arimbawa.

Ia mengatakan, masa transisi darurat pemulihan rencana dilakukan selama tiga bulan.

Namun jika seandainya sebelum tiga bulan sudah selesai, petugas akan menghentikan masa transisi darurat pemulihan.

Di masa transisi darurat pemulihan, petugas juga mendistribusikan air bersih dan sembako ke warga yang membutuhkan di Desa Ban.

Kegiatan ini terus dilakukan bersinergi dengan berbagai instansi seperti PMI, Dinas Sosial, dan Dinas PUPR Karangasem.

Berdasarkan data BPBD Karangasem terbaru, gempa bumi berkekuatan 4,8 SR yang mengguncang Karangasem berdampak pada 2.045 kepala keluarga (KK).

Kerusakan terjadi di lima kecamatan yakni Rendang, Kubu, Bebandem, Abang, dan Kecamatan Selat.

Data kerusakan rumah juga bertambah SR. Kini sudah tercatat sekitar 2.400 unit.

Angka ini belum termasuk bangunan lain seperti sekolah, bangunan pemerintah, hingga jalan.

Dari 2.400 rumah yang mengalami kerusakan, sebanyak 620 rumah rusak parah.

Sedangkan 44 rumah rusak sedang dan 1.736 unit rusak ringan. Kerusakan terbanyak terdata di Kecamatan Kubu, disusul Kecamatan Rendang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved