Berita Karangasem

Status Tanggap Darurat Pasca Bencana Gempa Bumi di Karangasem Dicabut

Keputusan ini diambil setelah sejumlah pimpinan organisasi  perangkat daerah (OPD)menggelar rapat di Wantilan Kantor Bupati.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Saiful Rohim
Plt. Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Status tanggap darurat bencana gempa bumi di Karangasem dihentikan. Digantikan dengan transisi darurat pemulihan.

Keputusan ini diambil setelah sejumlah pimpinan organisasi  perangkat daerah (OPD) menggelar rapat di Wantilan Kantor Bupati.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengatakan, pemerintah mencabut status tanggap darurat lantaran kini memasuki masa transisi.

Petugas saat ini sedang melaksanakan  kegiatan lanjutan pemulihan setelah diguncang gempa bumi 4.8 SR.

Baca juga: Kerugian Akibat Gempa 4,8 SR di Karangasem Capai Rp 66 Miliar 

"Sekarang sudah masuk transisi. Petugas sedang lakukan kegiatan lanjutan setelah tanggap darurat. Satu diantaranya memperbaiki saluran pipa air warga yang digunakan untuk kebutuhan sehari - harinya," kata IB Ketut Arimbawa, Selasa (2/11/2021) siang.

Dimasa transisi darurat pemulihan, petugas juga mendistribusikan air bersih dan sembako ke warga yang membutuhkan di Desa Ban.

Kegiatan ini terus dilakukan bersinergi dengan berbagai instansi. Seperti PMI Karangasem, Dinas  Sosial (Dinsos) Karangasem, serta Dinas PUPR.

Terpenting yakni pendataan dan verifikasi dampak  yang diakibatkan oleh gempa. Seperti kerusakan rumah, tempat ibadah (pura), sekolah, jalan raya, cubang (tempat penampung air), serta bangunan lainnya.

Pendataan dan verifikasi dilakukaan untuk diusulkan bantuan ke BNPB dan Provinsi.

"Masa transisi darurat pemulihan rencana dilakukan selama 3 bulan. Kalau seandainya sebelum 3 bulan sudah selesai, petugas akan menghentikannya. Kita lihat nanti di lapangan," ungkap IB  Arimbawa, pria asli Singaraja.

Data sementara BPBD Karangasem, gempa bumi berkekuatan 4.8 SR yang mengguncang Karangasem berdampak sekitar 2.045 KK.

Tersebar di lima Kecamatan. Yakni Kecamatan Rendang, Kubu, Bebandem, Abang, dan Kecamatan Selat. Sedangkan Kecamatan Manggis dan Sidemen nihil.

Sedangkan untuk kerusakan rumah juga bertambah akibat  gempa 4.8 SR.  Sesuai data sementara BPBD Karangasem tercatat sekitar 2.400 unit rumah alami kerusakan tersebar dibeberapa Kecamatan.

Angka itu belum termasuk bangunan lain. Seperti sekolah, bangunan pemerintah, dan jalan

Baca juga: Gempa Tektonik Guncang Buleleng dan Karangasem Magnitudo 2,5, Akibat Sesar Lokal

Dari 2.400 unit rumah yang  meengalami kerusakan sebanyak 620 unit rusak parah, 44 unit rusak sedang, serta 1.736 unit mengalami rusak ringan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved