Jaringan Narkoba Internasional Diduga Dirikan Pabrik di Lumajang, Gunakan Metode Shake and Bake

Metode shake and bake atau yang dikenal dengan istilah cold and cook, yakni memproduksi sabu tanpa menggunakan api.

Editor: Bambang Wiyono
surya.co.id/tony hermawan
Kepala BNN Kabupaten Lumajang AKBP Indra Brahmana.  

TRIBUN-BALI.COM, LUMAJANG - Warga Lumajang, Jawa Timur digemparkan dengan penggerebekan pabrik narkoba jenis sabu di wilayahnya.

Pabrik sabu produksi rumahan ini diduga merupakan jaringan narkona internasional, karena cara pengolahannya cukup modern.

Kepala BNN Kabupaten Lumajang AKBP Indra Brahmana membeberkan kecurigaan mengejutkan dari Gita Yulianto, seorang warga Desa Besuk yang ditangkap karena memproduksi sabu di rumahnya.

Hasil pengembangan sementara, Gita disebutkan diduga kuat masuk dalam jaringan kartel internasional. Pasalnya Gita memproduksi sabu dengan cara baru, yakni menggunakan metode shake and bake.

Metode shake and bake atau yang dikenal dengan istilah cold and cook, yakni memproduksi sabu tanpa menggunakan api. Cairan atau bahan kimia cukup dimasukkan dalam satu botol lalu dikocok.

"Di Amerika metode ini sudah sangat jadi atensi karena semakin banyak yang memproduksi narkoba dengan cara ini," kata Indra.

Indra juga mengakui, kasus ini telah mengejutkan pihak BNN maupun polisi. Menurutnya, pengungkapan pembuatan sabu menggunakan cara shake and bake merupakan kasus pertama di Jawa Timur.

Bahkan, Gita hanya berkilah ketika mengaku mendapat keterampilan membuat sabu dari Youtube.

"Cold and cook tidak sesederhana itu. Bisa dicek sendiri konten-konten di Youtube kan ada filterisasi sangat ketat.

Jika pun ada pasti berbahasa asing. Kedua mendapatkan bahannya juga pasti susah. Tinggal dicek yang bersangkutan bisa bahasa asing tidak. Yang pasti masih kami dalami dia mendapat keterampilan darimana," bebernya.

Sebelumnya, Gita Yulianto digrebek polisi ketika memproduksi serbuk sabu kristal di rumahnya. Bahkan, beberapa di antaranya sudah siap edar. Setelah dicek serbuk kristal tersebut mengandung cairan metavitamin. 

Gita Yulianto memproduksi sabu tidak seseorang diri. Dia juga melibatkan satu orang temannya yang kini masih dalam kejaran polisi.

"Di lokasi itu, petugas berhasil mengamankan berbagai barang bukti yang disinyalir kuat digunakan oleh pelaku untuk memproduksi narkotika jenis sabu-sabu," kata Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno, Sabtu (23/10/2021).

Ia menjelaskan, anggotanya telah menemukan empat lokasi yang disinyalir kuat dijadikan tempat memproduksi sabu-sabu oleh pelaku sesuai hasil pengembangan kasus produksi sabu-sabu tersebut.

Empat lokasi tersebut, yakni satu rumah di Desa Besuk, Kecamatan Tempeh, dan tiga rumah di Desa Wonogriyo, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved