Tahun 2021, Militer China Jadi Terkuat Ketiga di Dunia, Mampu Imbangi Amerika dan Rusia
Pesatnya perkembangan militer China ini tidak menutup kemungkinan menjadikan negara Tirai Bambu itu akan menjadi penguasa dunia.
lihat foto
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Perkembangan China di dunia militer cepat melesat hingga menempel kekuatan dua negera raksasa, Amerika dan Rusia.
Pada tahun 2021 ini, China menduduki nomor 3 negara terkuat militernya di dunia.
Pesatnya perkembangan militer China ini tidak menutup kemungkinan menjadikan negara Tirai Bambu itu akan menjadi penguasa dunia di masa-mesa mendatang.
Baca juga: 20 Negara Terkuat Militernya, Indonesia Nomor 16 Kalahkan Australia dan Arab Saudi
Karena kekuatan militer menjadi aspek penting dalam pertahanan negara, terlebih adanya ketegangan antarnegara di beberapa kawasan, seperti perselisihan di Laut China Selatan.
Melansir Newsweek (24/8/2021), indeks kekuatan militer Global Firepower yang komprehensif mengukur kekuatan militer berbagai negara pada 2021 berdasarkan 50 faktor individu, termasuk jumlah dan keragaman senjata, sumber daya alam, tenaga kerja, dan stabilitas keuangan.
Skor sempurna pada indeks ini adalah 0,00.
Dari skor itu, China menduduki peringkat ketiga negara terkuat, setelah Amerika Serikat dan Rusia. China berada di atas satu tingkat dari India.
Berikut adalah 20 kekuatan militer dari berbagai negara paling kuat di dunia, di mana Indonesia berada di peringkat 16:
1. Kekuatan militer Amerika Serikat
Amerika Serikat memiliki militer paling kuat di dunia, menurut indeks kekuatan militer Global Firepower, dengan skor penuh 0,0718.
Hal itu sebagian karena AS memiliki 2,2 juta personel militer, dengan 1,4 juta di antaranya dalam dinas aktif.
Amerika memiliki 6.100 tank canggih, yang didukung dengan anggaran militer negara terbesar di dunia, sekitar 740 miliar dollar AS (Rp 10.577 triliun) setiap tahun.
2. Kekuatan militer Rusia
Rusia memiliki skor penuh 0,0791 dalam indeks kekuatan militer Global Firepower, membuatnya berada di urutan kedua dalam daftar.
Negara saingan bebuyutan Amerika Serikat ini memiliki total 3,5 juta personel militer, sekitar 1 juta di antaranya dalam dinas aktif.
