Berita Bangli
Warga Terunyan Bangli Bangun Tanggul Darurat, Pakai Sisa Material Longsor, Antisipasi Banjir Susulan
Pasca longsor dan banjir yang terjadi di dua titik Dusun Cemara Landung, Desa Terunyan, warga dibantu BPBD Bangli berjibaku melakukan pembersihan
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Pasca longsor dan banjir yang terjadi di dua titik Dusun Cemara Landung, Desa Terunyan, Kintamani, Bangli, Bali, warga dibantu BPBD Bangli berjibaku melakukan pembersihan.
Mereka membuat tanggul darurat untuk menghalangi material air, tanah dan batu saat terjadi hujan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa mengatakan banyaknya material lumpur yang hanyut saat hujan deras Selasa 2 November 2021, menyebabkan proses pembersihan memakan waktu cukup lama.
"Selain itu karena hari Rabu turun hujan lagi, sehingga material tanah dan batu yang hanyut dari Bukit Abang kembali bertambah. Walau demikian, intensitasnya tidak sebesar hari Selasa," ucapnya, Jumat 5 November 2021.
Baca juga: Warga di Desa Terunyan Bangli Bangun Tanggul Darurat dari Sisa Material Longsor
Pembersihan dilakukan dengan dua cara yakni menggunakan alat berat serta secara manual pada titik yang tidak bisa dilintasi alat berat.
Agus mengatakan, seluruh material pasir yang masuk ke rumah warga selanjutnya dibungkus karung untuk dijadikan tanggul darurat.
"Terutama pada pekarangan rumah yang lokasinya rawan terdampak bencana. Tujuannya untuk menghambat laju terjangan banjir bandang. Tidak hanya lumpur, tapi ada pasir dan batu juga," katanya.
Agus mengatakan, situasi cuaca di wilayah Desa Terunyan masih fluktuatif.
Karenanya warga sekitar memilih untuk sementara mengungsi ke rumah kerabat.
"Itu hanya malamnya saja. Untuk mengantisipasi, siapa tau dini hari hujannya datang. Sedangkan pagi hingga siang hari, mereka pulang ke rumah masing-masing," jelasnya.
Sementara disinggung mengenai masa tanggap darurat musibah gempa bumi dan longsor, Agus mengatakan tidak lagi diperpanjang.
Selanjutnya akan masuk masa transisi darurat.
Agus mengatakan pelayanan-pelayanan kepada warga terdampak dari Desa Abang Batudinding, Desa Abang Songan dan Desa Terunyan masih tetap dilakukan.
Seperti pembersihan dampak gempa dan longsor, ataupun pelayanan kepada warga melalui jalur danau, selama akses jalur darat bisa dilewati. (*).
Baca juga: Buleleng Dikepung Longsor, Terjadi di 8 Titik Akibat Hujan Deras
Kumpulan Artikel Bangli