Berita Buleleng

Buleleng Dikepung Longsor, Terjadi di 8 Titik Akibat Hujan Deras

Hujan deras yang mengguyur Buleleng pada Kamis (4 November) kemarin menimbulkan bencana tanah longsor di sembilan lokasi. 

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: M. Firdian Sani
Istimewa
Longsor yang terjadi di Desa Busungbiu, menutup akses pintu masuk ke SDN 1 Busungbiu, Kamis 4 November 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Hujan deras yang mengguyur Buleleng pada Kamis (4 November) kemarin menimbulkan bencana tanah longsor di sembilan lokasi. 

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.  

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, bencana tanah longsor itu terjadi di Desa Sepang, Desa Busungbiu, Desa Kekeran, Desa Telaga, Desa Tejakula, dan Desa Gitgit.

Dari sembilan titik itu, ada dua lokasi yang menimbulkan kerusakan cukup parah, yakni tanah longsor yang terjadi di Desa Sepang dan Desa Busungbiu.  

Dimana untuk tanah longsor di Desa Sepang tepatnya di Dusun Kerobokan, menimbulkan kerusakan pada rumah milik Ketut Sirka (45).

Ibarat Jatuh Tertimpa Tangga,Harga Hasil Panen Petani dari 3 Desa di Bangli Terdampak Longsor Anjlok

Tebing yang ada di belakang rumahnya longsor, hingga meterialnya menerjang kediaman milik Sirka.

Akibat kejadian ini, tembok pagar serta tembok dua kamar tidurnya jebol.

Beruntung saat musibah itu terjadi, seluruh anggota keluarganya tidak ada yang berada di dalam kamar.

"Kami sudah melakukan assesment, dan memberikan bantuan sembako kepada keluarga Ketut Sirka. Untuk bantuan perbaikan rumah, akan kami usulkan ke BPBD Bali. Mengingat tembok dua kamarnya jebol, Ketut Sirka saat ini mengungsi sementara waktu ke rumah kerabatnya," jelasnya. 

Selain di Desa Sepang, longsor juga terjadi di Desa Busungbiu.

Tebing setinggi kurang lebih delapan meter, dan lebar 12 meter itu amblas, hingga materialnya menutupi akses masuk ke SDN 1 Busungbiu. 

Baca juga: Terdampak Longsor, Pasokan Air PDAM untuk Wilayah Kota Bangli Terganggu

Material longsor pun baru dapat dibersihkan pada Jumat pagi, oleh petugas BPBD Buleleng serta warga di desa setempat. 

Ariadi menyebut, berdasarkan perkiraaan BMKG, hujan akan terus mengguyur wilayah Buleleng sejak November hingga Ferbruari 2022 mendatang.

Hal ini disebabkan oleh adanya badai La Lina.

"Untuk bulan November ini, curah hujannya masih terbilang dibawah normal. Nanti memasuki bulan Januari dan Februari diprediksi curah hujannya akan sangat deras," ucapnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved