Berita Bangli

Harga Babi di Bangli Jelang Galungan Justru Anjlok, Diprediksi karena Daya Beli Masyarakat Menurun

Peternak asal Desa Jehem, Kecamatan Tembuku itu mengatakan perbandingan harga babi pada hari raya Galungan sebelumnya cukup jauh

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Suasana peternakan babi milik Sang Putu Adil. Minggu (7/11/2021). 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Menjelang hari raya, umumnya sejumlah harga kebutuhan mulai mengalami peningkatan.

Namun berbeda dengan harga babi, yang jelang hari raya Galungan 10 November mendatang justru anjlok.

Hal tersebut diungkapkan Sang Putu Adil, Minggu (7/11/2021).

Peternak asal Desa Jehem, Kecamatan Tembuku itu mengatakan perbandingan harga babi pada hari raya Galungan sebelumnya cukup jauh.

Baca juga: Warga Terunyan Bangli Bangun Tanggul Darurat, Pakai Sisa Material Longsor, Antisipasi Banjir Susulan

Di mana pada hari raya Galungan enam bulan lalu, harga babi mencapai Rp 50 ribu per kilo.

Sementara saat ini, hanya berkisar Rp 39 ribu hingga Rp 40 ribu per kilo.

"Harga tersebut juga sudah sempat turun. Karena sebulan lalu, harganya masih berkisar antara Rp 43 ribu hingga Rp 45 ribu per kilo," ujarnya.

Adil mengatakan, pihaknya sebagai peternak tidak bisa menetapkan batas harga tertentu untuk babi. Sebab harganya ditentukan oleh pasar.

Turunnya harga saat ini, menurut Adil karena pengaruh daya beli masyarakat.

Sementara populasi babi dikatakan dia cenderung aman.

Pihaknya menambahkan, harga Rp 39 hingga 40 ribu per kilo ini, diperkirakan akan bertahan hingga hari raya Kuningan.

Selanjutnya akan meningkat tipis, berkisar Rp 42 ribu hingga 43 ribu per kilo.

"Walau harganya anjlok, harapan kami lebih banyak babi yang mampu diserap. Sehingga pada hari raya ini, saudara-saudara kita bisa ikut menikmati daging babi.

Kalau kemarin harganya Rp 50 ribu per kilo, masyarakat hanya mampu beli dua ekor, sekarang dengan penurunan harga bisa beli tiga ekor," harapnya.

Baca juga: Ketersediaan Babi untuk Galungan dan Kuningan di Denpasar Capai 3.374 Ekor, Kebutuhan Hanya 802 Ekor

Harga Jagung Naik.

Sang Putu Adil yang juga Ketua Gabungan Pengusaha Peternakan Babi Indonesia (Gupbi) Bangli itu mengatakan dengan harga Rp 39 hingga Rp 40 ribu per kilo, para peternak hanya untung tipis. Sebab harga bahan baku pakan saat ini mengalami peningkatan cukup tinggi.

Terutama jagung, Adil mengatakan dalam dua bulan terakhir meroket dari semula Rp 4.000 hingga 4.500 per kilo, menjadi Rp 6.000 per kilo.

Jelas peternak seperti dirinya keberatan dengan peningkatan harga ini. Sebab jagung merupakan campuran dominan untuk pakan babi.

Dan diakui belum ada bahan pakan lain yang mampu menggantikan jagung.

"50 persen pakan babi merupakan jagung. Sisanya konsentrat, kedelai, dan lain sebagainya.

Apalagi jagung juga digunakan sebagai pakan bagi ternak unggas, sehingga kita juga bersaing. Kalau bisa harga jagungnya di kisaran Rp 4.000 hingga Rp 4.500 per kilo, aman kita," tandasnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Bangli

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved