Hari Pahlawan
Diperingati sebagai Hari Pahlawan, Ini 5 Tokoh dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
Para pahlawan yang gugur pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menjadi teladan nasional yang mencerminkan semangat dan keberanian.
Mohammad pernah berjuang sendirian ketika memasuki gedung menemui komandan pasukan Inggris dan mencegah pasukan Inggris yang menduduki gedung Bank Internatio.
Sementara itu, Brigjen Mallaby yang berada di luar gedung ditembak seorang pejuang yang kemudian memicu pertempuran 10 November.
Aubertin Walter Sothern Mallaby (1899-1945)

Dikutip dari Military.wikia.org, Brigadir Aubertin Walter Sothern Mallaby lahir pada 12 Desember 1899 di Britania Raya (Inggris), dan meninggal pada 30 Oktober 1945 di Surabaya (Indonesia).
Ia adalah seorang perwira Angkatan Darat India Inggris yang tewas dalam baku tembak selama Pertempuran Surabaya.
Mallaby memimpin Brigade Infanteri India ke-49 menuju Indonesia di tengah revolusi nasional, untuk menemukan dan memulangkan mantan tawanan perang Jepang.
Ia tiba di Surabaya pada 25 Oktober 1945.
Baca juga: Tribun Bali Gelar FGD Memaknai Hari Pahlawan bagi Tenaga Kesehatan Bali di Masa Pandemi Covid-19
Mallaby dan skuadronnya bekerja di bawah pengawasan konstan oleh orang Indonesia dan mengatakan mereka fokus untuk menemukan tawanan perang Jepang.
Namun, situasi menjadi lebih panas pada 27 Oktober setelah Mallaby menafsirkan pamflet yang menuntut penyerahan senjata dari Indonesia, yang ditandatangani oleh Jenderal Douglas Hawthorn, sebagai perintah.
Komunikasi terputus antara pasukan Mallaby dan pihak Indonesia, dan hari berikutnya pihak Indonesia mulai melancarkan serangan terhadap Brigade ke-49.
Untuk memadamkan pertempuran, Mallaby dapat menghubungi Jenderal Hawthorn melalui perantara dan mengatur pertemuan antara dirinya dan Presiden Soekarno untuk merundingkan gencatan senjata.
Saat itu, Mallaby sedang berkeliling Surabaya di bawah bendera putih untuk menyebarkan berita tentang perjanjian gencatan senjata dan menyelamatkan beberapa pasukan Maratha yang terdampar pada 30 Oktober 1945.
Ia telah diperingatkan akan bahaya dari tindakannya tersebut oleh pasukan Angkatan 136.
Ketika mobilnya mendekati pos pasukan Inggris di gedung Internasional dekat Jembatan Merah, mobilnya dikepung oleh milisi Republik Indonesia.
Pasukan Inggris di gedung Internasional yang dipimpin oleh Mayor Venu K. Gopal menembak ke udara untuk membubarkan milisi Indonesia.
Milisi Indonesia yang berpikir Inggris mengambil tindakan bermusuhan, kemudian menembak balik pasukan Inggris.
Kapten R.C. Smith yang berada di mobil stasioner melaporkan seorang Republikan muda menembak dan membunuh Mallaby setelah percakapan singkat.
Meski beredar berbagai versi tentang kronologi terbunuhnya Mallaby, kematiannya tetap menjadi titik balik yang signifikan bagi permusuhan Inggris dan Indonesia yang berlangsung di Surabaya.
Setelah terbunuhnya Mallaby, Inggris memerintahkan Indonesia menyerah, dan pada 10 November mereka melancarkan serangan balasan besar-besaran.
Jenderal Eric Carden Robert Mansergh (1900-1970)
Baca juga: Tribun Bali Gelar FGD Memaknai Hari Pahlawan bagi Tenaga Kesehatan Bali di Masa Pandemi Covid-19
Melansir Military.wikia.org, Robert Mansergh adalah Jenderal Angkatan Darat Inggris selama dan setelah Perang Dunia II.
Robert Mansergh lahir pada 12 Mei 1900 di Afrika Selatan dan meninggal pada 8 November 1970.
Ia menggantikan Mallaby untuk memimpin pasukan Inggris di Indonesia.
Sebelum terjadinya pertempuran di Surabaya, Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara Inggris serta tunduk pada Inggris.
Namun, permintaan itu ditolak oleh rakyat Indonesia dan diganti dengan perlawanan.
Itulah daftar tokoh-tokoh yang terlibat pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Jasa-jasa para pahlawan wajib diingat dan dilanjutkan oleh generasi penerus bangsa.
Perjuangan bangsa Indonesia saat ini bukan melawan penjajah, namun perjuangan membawa Indonesia menuju kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Semangat perjuangan dari pahlawan sudah semestinya menjadi warisan yang harus dilestarikan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengenal tokoh pertempuran november di surabaya yang diperingati sebagai hari pahlawan