Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
TERKINI Kasus Subag: dr Hastry Ungkap Alasan Kasus Subang Belum Bisa Terungkap
dr Hastry menejelaskan alasan kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang tidak kunjung usai
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, SUBANG - Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang telah memasuki babak baru.
Hingga kini polisi terus mencari-cari bukti untuk membuka dalang di balik kasus pembunuhan Subang tersebut.
Kasus Pembunuhan Subang tersebut merenggut nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Keduanya ditemukan sudah tak bernyawa di dalam bagasi mobil mewah milik Tuti yang terparkir di kediamannya di Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021.
Dilansir Tribun-Bali.com dari TribunnewsBogor.com pada Selasa, 9 November 2021, Ahli Forensik Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti mengungkapkan bila kedua korban tersebut meninggal dalam keadaan tidak wajar.
"Jelas ini korban pembunuhan, karena meninggal tidak wajar," ujar dr Hastry dikutip Tribun-Bali.com dari TribunnewsBogor.com dalam artikel dengan judul Babak Baru Kasus Subang, Penyelidikan Dirunut dari Awal, Terungkap Alasan Pelaku Belum Ditangkap.
Baca juga: TERBARU Kasus Subang: Ada Keterlibatan Oknum Banpol? Kenapa Polisi Justru Ungkapkan Hal Ini?
Baca juga: Ahli Forensik Kombes Sumy Hastry Ungkap Kunci Penting untuk Membuka Kasus Subang
Menurut dr Hastry penanganan kasus tersebut diulangi dari awal dengan kata lain kasus tersebut dimentahkan lagi agar bisa menyamakan data secara jelas.
"Kenapa sampai sekarang belum bisa ditetapkan siapa pelakunya?. Karena teman-teman di kepolisian masih berusaha keras sampai sekarang," terang Polwan yang menjabat Kabid Dokkes Polda Jateng tersebut.
Menurutnya, sebelumnya pemeriksaan yang dilakukan masih berdiri sendiri. Sehingga, saat ini mulai dikolaborasinya agar semua terkoneksi dengan temuan serta hasil penyidikan.
"Makannya sekarang dikolaborasi. Olah tkp-nya tidak sinergi, jadi ternyata setelah digelar, masing-masing ahli berbicara itu tidak konek. Artinya, kita ulang lagi dari inafisnya, penyidikannya, IT-nya bahkan dari kedokteran kepolisian yang seperti saya dokteran forensiknya. Jadi sudah mulai kelihatan," ungkapnya.
Menurutnya, dalam penanganan kasus apapun kuncinya bersama-sama.
Baca juga: TERBARU Kasus Subang: Ada Keterlibatan Oknum Banpol? Kenapa Polisi Justru Ungkapkan Hal Ini?
Baca juga: UPDATE Kasus Subang: Ibu Danu Bungkam Usai Pemeriksaan, Yosef Tiba-tiba Batal Dipanggil, Kenapa?
"Memang kuncinya harus bersama-sama," kata dia.
Terkait otopsi kedua, sambung dia, pihaknya hanya melengkapi data yang dibutuhkan dari TKP pembunuhan.
"Kedokteran awal belum menyeluruh, saya hanya melengkapi pada otopsi kedua data yang dibutuhkan dari tkp," kata dia.
"Harusnya tidak ada otopsi kedua dalam kedokteran forensik, tapi kalau dianggap perlu kita periksa lagi," imbuhnya.