Indonesia Badminton Festival
Legenda Bulutangkis Candra Wijaya Dukung Langsung Sang Putra di Indonesia Masters 2021
Legenda hidup bulutangkis Indonesia, Candra Wijaya hadir ke perhelatan bulutangkis Daihatsu Indonesia Masters 2021.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Alfonsius Alfianus Nggubhu
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Legenda hidup bulutangkis Indonesia, Candra Wijaya hadir ke perhelatan bulutangkis Daihatsu Indonesia Masters 2021.
Namun, dia hadir bukan lagi sebagai pemain.
Peraih emas Olimpiade Sydney 2000 bersama Tony Gunawan ini datang untuk mendukung putranya bertanding.
Tak hanya mendukung dari pinggir lapangan, Candra malah sekaligus menjadi pelatih bagi putranya, Gabriel Christopher Wintan Wijaya.
Baca juga: Kalah Dari Wakil Thailand, Anthony Ginting Tersingkir dari Indonesia Masters 2021
Baca juga: Membeludak, Panitia Indonesia Masters 2021 Umumkan Penerimaan Hadiah untuk Atlet Dihentikan
Baca juga: Hasil Indonesia Masters 2021: Kalah Lawan Wakil Korea, Febriana/Amalia Angkat Koper
Baca juga: Juara All England Terpaksa Mundur dari Pentas Indonesia Masters Karena Cedera di Tengah Pertandingan
Wintan tampil bersama Galuh Dwi Putra di nomor ganda putra yang mentas di Bali International Convention Centre & The Westin Resort, Rabu (17 November 2021).
Saat rehat interval gim atau pergantian gim, Candra terus memberikan coaching kepada Wintan/Galuh.
Dia memberi petunjuk kepada anak didiknya saat bertarung melawan pasangan sesama non pelatnas, Panjer Aji Siloka Dadiara/Bryan Sidney Elohim di babak pertama turnamen berhadiah total 600 ribu dolar AS itu.
"Saya datang untuk memberikan dukungan dan sekaligus coaching untuk Wintan dan Galuh langsung dari pinggir lapangan," ujar Candra.
Menurut Candra, kegagalan Wintan/Galuh dari pasangan Dadiara/Elohim dengan skor 18-21, 21-16, 10-21 di babak pertama turnamen itu lebih banyak karena stamina dan kebugaran anak didiknya belum pulih.
Maklum, Wintan/Galuh baru kembali ke Tanah Air usai mengikuti tiga turnamen di Eropa, yaitu Czech Open, Dutch Open, dan Belgia Open.
Selain itu, mereka juga wajib menjalani proses karantina panjang yang membuat kehilangan kesempatan berlatih.
"Meski kalah, saya kira tetap ada nilai positifnya. Wintan dan Galuh bisa bertanding dan menambah jam terbang pengalaman di saat pandemi," tutur Candra. (*)