Berita Bali
Buat Pengusaha Rental Mobil Ketar-ketir, Buser Rentcar Nasional Bantu Usut Mafia Sewa Mobil
Mafia sewa mobil kerap menjadi permasalahan utama dalam usaha rentcar. Setiap tahunnya kasus penggelapan mobil selalu terjadi dan sangat merugikan
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Mafia sewa mobil kerap menjadi permasalahan utama dalam usaha rentcar.
Setiap tahunnya kasus penggelapan mobil selalu terjadi dan sangat merugikan pihak penyedia rentcar.
Bahkan para mafia tersebut tak segan-segan menggadaikan hingga menjual mobil-mobil sewaannya tanpa surat-surat resmi seperti BPKB.
Hal seperti ini lah yang membuat para pengusaha rental mobil 'ketar-ketir'.
Alasan tersebut yang membuat Buser Rentcar Nasional (BNR) terbentuk.
Baca juga: Melihat Mobil Antik, Wisata Sambil Kulineran di Resto Kebon Vintage Cars Bali
Dibentuk pada tahun 2017 lalu, kini sudah 1.500 pengusaha rental mobil yang berasal dari Sabang sampai Merauke bergabung untuk membantu para korban mafia sewa mobil.
Uniknya jika ada mobil dari pengusaha rental yang hilang, pihaknya akan turun tangan membantu untuk menemukan kembali mobil yang telah hilang akibat ulah mafia sewa mobil.
"Jadi misalnya kalau ada mobil pengusaha rental yang tergabung dalam BNR di Bali hilang atau miss komunikasi dengan konsumen dan diketahui mobil itu ada di Jawa Barat, maka tim di Jawa Barat yang akan turun tangan, begitu juga sebaliknya dan berlaku di semua daerah," ungkapnya pada, Senin 22 November 2021.
Baca juga: Mobil Berusia 31 Tahun Ludes Terbakar di Simpang Melati Jembrana, Sebelumnya Sempat Macet Dua Kali
Dengan saling membantu satu sama lain menurutnya merupakan budaya gotong-royong yang dimiliki rakyat Indonesia sejak dahulu kala.
BNR ingin menunjukkan bahwa gotong-royong tidak hanya ada di desa-desa, tetapi juga ada di kota-kota.
Karena sampai saat ini belum ada alat untuk mendeteksi bila konsumen menggadaikan mobil yang ia sewa, kegiatan saling membantu tersebut dinilai efektif.
Dengan bergotong-royongnya para anggota, dapat meringankan tugas dari kepolisian yang selama ini menjadi partner mereka dalam memberantas kejahatan sewa menyewa kendaraan, seperti penggelapan hingga penipuan.
Kegiatan saling membantu menemukan mobil yang digelapkan tersebut tidak dipungut biaya.
Namun jika pemilik kendaraan tidak bisa datang untuk mengambilnya ke lokasi, si pemilik akan dikenakan biaya transport saja, kemudian unit dibawa ke lokasi pemilik.