KISAH Owner Warung Babi Guling Candra Terjun di Kuliner saat SMP,Pertahankan Cita Rasa Turun Temurun

Pemilik Babi Guling Candra, Nyoman Mega Ariawan menjelaskan, Babi Guling Candra pasca kebakaran ini buka di alamat sementara yakni di Jalan Yapen

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Pemilik Babi Guling Candra, Ari saat diwawancarai wartawan Tribun Bali di TKP kebakaran pada Senin 22 November 2021. 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sehari setelah terjadinya musibah kebakaran, Warung Makan Babi Guling Candra tetap buka dan melayani konsumen, pada Senin 22 November 2021.

Owner atau Pemilik Babi Guling Candra, Nyoman Mega Ariawan menjelaskan, Babi Guling Candra pasca kebakaran ini buka di alamat sementara yakni di Jalan Yapen No.14 dan juga tetap melayani pelanggan secara online.

"Kami tetap buka di Jalan Pulau Yapen No.14 setelah rembug sareng kakak-kakak saudara, ada lahan gudang Mega Dekorasi And catering service kami manfaatkan, di online food grab, shopee, gofood masih aktif titiknya juga sudah dipindahkan, konsumen masih ada," kata Ari saat dijumpai di lokasi kebakaran, pada Senin 22 November 2021.

Warung makan legendaris yang berdiri sejak 1984 atau 37 tahun yang lalu itu mampu mempertahankan cita rasa Babi Guling khas dengan resep turun temurun yang terus dilestarikan sehingga menjadi favorit banyak masyarakat Bali maupun luar Bali.

Baca juga: Kerugian Mencapai Rp 2 Miliar, Warung Babi Guling Candra Ludes Terbakar di Denpasar

"Awal mulanya warung kecil bapak mendirikan tepatnya di selelah utara dengan hanya 6 meja karena guling kecil-kecil saja tidak seperti sekarang, lalu berkembang dan pindah di sisi selatan ini sekitar 10 tahun belakangan supaya ada lahan parkirnya dan tidak memakan badan jalan," ujar Ari.

Lokasi di Jalan Teuku Umar tidak jauh dari Simpang 6 Kota Denpasar ini dipilih karena merupakan lokasi strategis sebagai jalur aktivitas masyarakat.

"Lokasi ini dipilih karena merupakan jalur utama ke Ubud, Sanur, Kuta, Bandara, Denpasar," tuturnya

Warung Makan Babi Guling Candra awal mula dikenal dari mulut ke mulut akan kelezatannya yang selalu mengutamakan kualitas cita rasa dan pelayanan.

"Kita utamakan cita rasa dan pelayanan. Kita ada olahan babi dan olahan ayam juga ada untuk yang tidak mengkonsumsi babi," tuturnya.

Ari menuturkan, bahwa dirinya sudah belajar memasak terjun di bidang kuliner sejak duduk di bangku kelas 2 SMP.

"Ini usaha turun temurun, saya generasi kedua, syukurnya belajar memasak memang sudah dari 2 SMP terjun di bidang kuliner, ngelawar, ngeguling, nyembelih, jadinya kita punya pemahaman yang usaha kita bidangi," tuturnya.

Sebelum musibah kebakaran ini, pemilik Babi Guling Candra juga diterpa berbagai cobaan dalam kurun waktu 2,5 tahun terakhir, mulai dari penyakit babi yang diduga Flu Babi hingga ke Pandemi COVID-19.

Saat peristiwa kebakaran kemarin, Ari mengaku mendapat laporan dari sejumlah rekan driver ojek online yang biasa mengambil orderan di warung Babi Guling Candra.

Kejadian berlangsung saat Umanis Kuningan, Ari sedianya berencana mampir ke warung usai sembahyang dari Pura Puseh, namun musibah lebih dahulu menghampiri warung makan legendaris miliknya itu.

Baca juga: UPDATE: Warung Babi Guling Candra di Jalan Teuku Umar Ludes Terbakar, Polisi Menduga Karena Ini

80 persen dari bagian bangunan warung miliknya sudah ludes terbakar.

Berdasarkan pantauan Tribun Bali, di tempat kejadian perkara (TKP) masih terpasang garis polisi, tim dari Laboratorium Forensik kepolisian mendatangi lokasi untuk meneliti sejumlah sample serta menggali keterangan dari para saksi guna memastikan penyebab kebakaran. (*)

Artikel lainnya di Berita Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved