Vaksinasi Covid-19 untuk Kelompok Rentan di Karangasem Mencapai 48 Ribu

TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Pemberian vaksin Covid-19 ke kelompok rentan di Kabupaten Karangasem, Bali, mencapai angka 48 ribu, dari target sekitar 53 ribu.

Yakni meliputi kelompok lansia, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), disabilitias, serta kelompok rentan lain, yang tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten Karangasem.

Kepala Dinas Kesehatan Kaarangasem I Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan, 48 ribu kelompok rentan yang dapat vaksin Covid-19 terhitung dosis pertama dan kedua.

Sedangkan sisanya, 5 ribu orang masih terkendala masalah kesehatan, dan sampai saat ini petugas masih melakukan pencarian dan penyisiran.

"Pemberian vaksin untuk kelompok rentan belum 100 persen. Sisanya 5 ribu orang belum mendapat vaksin. Pemicunya karena beberapa faktor.

Baca juga: Saat Ini Tidak Ada Pasien Covid-19 di Ruang Isolasi RSUD Karangasem

Satu diantaranya rata-rata karena permasalahan kesehatan," kata Gusti Bagus Pertama, Selasa 23 November 2021 kemarin.

Ditambahkan, persentase kelompok lansia yang menerima vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 91 persen, sedangkan dosis kedua baru 71 persen.

Pemberian vaksin Covid-19 terhadap ODGJ dan penyandang disabilitas masih penyisiran dengan sistem sweeping, dengan melibatkan petugas polisi, TNI, dan warga.

"Untuk Kecamatan Bebandem tengah gencar menuntaskan vaksinasi terhadap kelompok disabilitas dan ODGJ.

Untuk proses vaksinasi tidak ada kendala, sampai sekarang petugas masih pendataan.

Beberapa desa mengajukaan untuk proses pemberian vaksin,"imbuh pejabat asal Kecamatan Sidemen.

Pihaknya berharap kerja sama masyarakat dalam menyukseskan proses vaksinasi Covid-19 pemerintah daerah dalam mewujudkan herd imunity.

Pihaknya juga akan menurunkan petugas medis bekerjasama dengan RSUD Karangasem, RS swasta, hingga kepolisian untuk merealisasikan dan menuntaskan program ini.

Petugas juga mengimbau warga tetap mengenakan protokol kesehatan (prokes) walaupun telah dapat vaksin Covid-19.

Seperti mengenakan masker yang  benar, jaga jarak (physical distancing), menjauhi kerumunan, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta  berperilaku hidup yang sehat dan bersih.

(*)