Berita Bangli
Bangli Lebih Awal Gelar Penglipuran Village Festival, Apakah Karena Akan Ada PPKM Level 3?
Sempat tertunda setahun akibat wabah virus corona, Desa Penglipuran kembali menggelar Penglipuran Village Festival (PVF) pada tahun 2021.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sempat tertunda setahun akibat wabah virus corona, Desa Penglipuran kembali menggelar Penglipuran Village Festival (PVF) pada tahun 2021.
Namun pelaksanaan event tahunan tersebut digelar lebih singkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Seperti diungkapkan Pengelola Desa Penglipuran, I Nengah Moneng saat dikonfirmasi Rabu 24 November 2021 kemarin, sesuai rencana PVF VIII hanya berlangsung selama enam hari.
Dimulai tanggal 7 Desember, hingga 12 Desember.
Baca juga: Sarana Protokol Kesehatan di Pemkab Bangli Tak Berisi Air, Satgas Akui Adanya Kelalaian
"Kalau biasanya kan dimulai dari pertengahan bulan Desember hingga akhir Desember, dan berlangsung selama 14 hari," ujarnya.
Kendati dilaksanakan lebih singkat, Moneng memastikan pelaksanaan Festival yang mengusung tema Green Destinasi Berbasis CHSE ini, akan tetap semarak untuk menarik tingkat kunjungan wisatawan.
Terlebih ada dua agenda baru yang kini disiapkan, salah satunya adalah pameran bonsai.
"Ini termasuk kegiatan yang terbaru dalam pelaksanaan Festival Penglipuran. Pameran bonsai ini diadakan di sepanjang jalan desa adat Penglipuran, yang penataannya dikemas dengan menggunakan bahan serba bambu," ungkapnya.
Selain pameran bonsai juga ada lomba vlog promosi desa wisata Penglipuran tingkat umum.
Lomba ini rencananya akan dilangsungkan dalam waktu dekat.
"Ada tiga orang yang nantinya akan menjadi juri dalam lomba vlog. Rencananya tanggal 25 November sudah diumumkan melalui berbagai media yang kami miliki. Sedangkan pengumuman pemenang, dilaksanakan sebelum penutupan," ujarnya.
Baca juga: Pria di Bangli Ditemukan Tewas di Kandang Babi, , Diduga Nekat Mengakhiri Hidup karena Sakit Menahun
Sedangkan kegiatan lainnya yang digelar, antara lain Parade Budaya khas Penglipuran Berbusana Bali Tempo Dulu, Pameran Tanaman Hias dan Kerajinan Industri, Bercerita Bahasa Bali tingkat SD, Lomba Tari Condong Legong Keraton tingkat SMP, serta Lomba Story Telling tingkat SMK/SMA.
"Selama ini, masyarakat kami dan masyarakat luas juga sudah rindu, Penglipuran kembali melaksanakan sebuah festival."
"Berikutnya, ini juga akan menjadi ajang promosi. Terutama terkait, lomba nge-vlog. Sebab, para vlogger kan punya banyak follower. Jurinya pun akan kami cari yang punya follower cukup banyak dan memang punya kompetensi untuk itu. Intinya, ini adalah Festival berkelanjutan dan kami lakukan untuk melakukan promosi. Sehingga dengan begitu harapan kami, perekonomian masyarakat menjadi bangkit," ungkap Moneng.
Dikatakan pula, event tahunan ini mendapat bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebesar Rp385 juta. Dan saat ini masih sedang berproses di Kementerian.