Berita Badung
Meski Terus Diguyur Hujan, Dinkes Badung Sebut Kasus DBD Menurun Tiap Bulan
Meski curah hujan kini cukup tinggi, namun kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Badung terpantau terus menurun setiap bulannya.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Meski curah hujan kini cukup tinggi, namun kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Badung terpantau terus menurun setiap bulannya.
Hal itu diprediksi karena masyarakat sudah peduli akan kebersihan menjelang cuaca yang tidak menentu ini.
Bahkan Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung mengakui sampai pertengahan bulan November 2021, kasus DBD mencapai 263 kasus.
Dari data Diskes pun kasus menurun setiap bulannya sampai hanya 6 kasus pada bulan Juli, Agustus dan September 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dr Nyoman Gunarta membenarkan hal tersebut.
Baca juga: Daftar UMK 9 Kabupaten di Bali, Tertinggi Badung Terendah Bangli
Pihaknya mengaku saat ini kasus DBD di Badung mulai mengalami penurunan di angka satu digit.
"Sesuai data kami memang mengalami penurunan di setiap bulannya. Meski kondisi hujan tidak menentu seperti sekarang ini," ujarnya Minggu 28 November 2021.
Mantan Dirut RSD Mangusada itu mengatakan, biasanya di musim hujan seperti sekarang kasus DBD banyak terjadi.
Mengingat perkembangan nyamuk aedes aegypti biasanya cepat terjadi.
"Nyamuk Aedes aegypti biasanya bersarang dan bertelur di genangan air yang jernih. Seperti di dalam rumah, nyamuk ini banyak ditemukan berkembang biak di tempat penampungan air, misalnya bak mandi, pas bunga, talang air, atau tempat minum hewan peliharaan," ucapnya.
Baca juga: Satpol PP Badung Tertibkan 80 Papan Reklame di Jalan Shortcut Canggu
Ditanya kembali mengenai penurunan kasus yang terjadi, dokter asal Desa Sibang Gede, Abiansemal Badung itu mengatakan di Bulan Januari kasus DBD sebanyak 32, selanjutnya di bulan Februari mencapai 41 kasus, dan bulan Maret di angka 51 Kasus.
Selanjutnya di bulan April mencapai 34 kasus. Bulan Mei mencapai 49 kasus, bulan Juni 24 kasus, bulan Juli, Agustus dan September tercatat 6 kasus.
Sedangkan untuk bulan Oktober naik lagi menjadi 7 kasus dan di bulan November sampai tanggal 17 November 2021 tercatat 7 kasus.
"Jadi berbeda dengan tahun sebelumnya, setiap bulan angkanya terus puluhan. Namun jika dilihat dari wilayah, dari 263 kasus yang tercatat sampai pertengahan November ini, kasus terbesar paling banyak di wilayah Kuta Selatan, yakni mencapai 98 kasus," bebernya.
Baca juga: Pelajar Nyoman BJ Tewas Usai Laka Tunggal Tabrak Trotoar di Jalan Sunset Road Badung
Terkait penanganan pasien DBD saat ini, dr Gunarta mengatakan masih dilakukan di RSD Mangusada.
Menurutnya pasien DBD juga masuk pasien umum lantaran penyebarannya berasal dari gigitan nyamuk
"Untuk perawatan tetap ada. Kan sudah dipisah mana ruangan untuk pasien covid-19 dan mana pasien untuk umum atau non covid-19," katanya.
"Sesuai penanganan medis, trombosit di bawah 100 atau HCT yang meningkat itu wajib dirawat di RS," imbuhnya. (*)
Berita lainnya di Berita Badung