Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Kasus Subang: Tersangka Pembunuhan Tuti dan Amalia Diduga Perokok Aktif, Sudah Bisa Diprediksi?
Kasus Subang: Tersangka Pembunuhan Tuti dan Amalia Diduga Perokok Aktif, Sudah Bisa Diprediksi?
TRIBUN-BALI.COM, SUBANG - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih menjadi misteri yang membuat penasaran publik.
Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas mengenaskan 103 hari yang lalu di rumahnya di Jalancagak, Subang, Jawa Barat.
Namun, dalang kasus tersebut belum juga terungkap, padahal Polda Jabar telah menarik penanganan kasus itu dari Polres Subang.
Hingga kini telah puluhan saksi yang diperiksa, kini pemeriksaan dikerucutkan pada saksi kunci.
Baca juga: UPDATE Pembunuhan Subang, Ada Pesta Sebelum Tuti dan Amalia Dihabisi? Istri Yoris Diperiksa Intensif
Saksi kunci kasus pembunuhan itu adalah orang dekat korban yaitu Yosef, suami dari Tuti sekaligus ayah dari Amalia.
Berikutnya, Yoris, putra dari Yosef dan Tuti.
Yang terakhir, Danu, keponakan dari Tuti.
Merujuk pada temuan di TKP kasus Subang di awal penemuan mayat Amalia dan Tuti di bagasi Toyota Alphard, polisi meyakini pelaku perampasan nyawa Amalia dan Tuti orang dekat.
"Pintu rumah tidak dirusak, artinya orang itu kan bisa masuk dengan gampang, artinya kan (pelaku) diduga sudah saling mengenal," kata AKBP Sumarni, Kapolres Subang saat diwawancarai beberapa hari setelah penemuan mayat anak dan ibu tersebut.
Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Yosef Berharap Pelaku Cepat Terungkap, Fakta Baru dari Pemeriksaan Mendalam
Banyak puntung rokok di TKP
Sementara, soal rokok ini jadi perhatian ahli forensik Kombes Sumy Hastry Purwanti saat berbincang dengan Denny Darko membahas soal itu di Youtube-nya yang diunggah Selasa (23/11/2021).
Dalam perbincangan itu, Kombes Sumy Hastri Purwanti mengulas soal polisi mencari petunjuk untuk mengungkap kasus yang sudah berlalu 3 bulan tersebut.
Rokok disebut dokter Hastry jadi salah satu jalan pembuka polisi mengurai kasus Subang.
Puntung rokok memang banyak ditemui di TKP kasus Subang di Dusun Ciseuti.
Khusus DNA yang ditemukan di puntung rokok di lokasi kejadian, diakui Kombes Sumy Hastry Purwanti butuh satu bulan untuk mengungkapnya.