Gedung Cyber di Mampang yang Terbakar Bukan Tempat Sembarang, Bisa Hentikan Perdagangan Saham

PT Indo Premier Sekuritas adalah salah satu perusahaan sekuritas besar yang mengalami gangguan, hal ini membuat aplikasi IPOT sempat error. 

Editor: Bambang Wiyono
KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi
Kebakaran terjadi di Gedung Cyber di Jalan Kuningan Barat Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/12/2021), siang. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Gedung Cyber di bilangan Mampang, Jakarta Selatan yang dilanda kebakaran Kamis (2/12/2021) lalu ternyata bukan gedung sembarangan.

Bagian yang mengalami kebakaran berada di ruangan lantai 8.

Dua korban tewas dalam kejadian ini, yakni dua siswa magang dari SMK. 

Kejadian kebakaran di Gedung Cyber ini sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya pada 2015, gedung ini juga sempat dilanda kejadian serupa.

Kebakaran Gedung Cyber ini membentot perhatian banyak publik Tanah Air. Bangunan ini diketahui berperan sangat vital bagi banyak perusahaan di Indonesia sehingga tergolong tempat yang sangat vital.

Apa sebabnya?

Sebagai informasi, banyak perusahaan-perusahaan besar di Indonesia menggunakan data center yang berada di dalam gedung tersebut. Sebagian di antaranya merupakan perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bahkan pasca-kejadian kebakaran Gedung Cyber, salah satu perusahaan sekuritas melakukan penghentian perdagangan saham atau self suspend.

PT Indo Premier Sekuritas adalah salah satu perusahaan sekuritas besar yang mengalami gangguan, hal ini membuat aplikasi IPOT sempat error. 

“Aplikasi IPOT menjadi salah satu dari sekian broker yang ikut terdampak. Perseroan langsung mengambil langkah antisipatif akibat kebakaran tersebut," kata Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moelonoto The kepada Kompas.com.

"Kita termasuk satu dari broker-broker yang terkena musibah itu. Kami lagi proses untuk kita pindahkan koneksi ke kolokasi lain,” imbuh dia. 

Melalui Instagram resmi Indo Premier dijelaskan, saat perusahaan tengah mengalami situasi force majeure, di mana data center perusahaan terdampak kebakaran Gedung Cyber yang terjadi tengah hari kemarin. 

Namun, Indo Premier memastikan insiden hanya berdampak pada transaksi nasabah, tetapi dana nasabah dipastikan aman.

“Kami informasikan juga bahwa gangguan hanya berdampak kepada transaksi. Seluruh dana nasabah kami pastikan aman. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang dialami. Kami akan terus berupaya secara maksimal agar seluruh layanan dapat kembali seperti semula,” tulis manajemen Indo Premier.

Kebakara Gedung Cyber berefek pada jaringan. Membuat koneksi perdagangan saham sejumlah pedagang efek terganggu, ada yang berjalan lancar, ada pula yang membutuhkan waktu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved