Berita Klungkung
Tarian Sanghyang Jaran di Desa Banjarangkan Klungkung, Tari Sakral untuk Menetralisir Semesta
Desa Adat Banjarangkan Klungkung menggelar pertunjukan Tarian Sanghyang Jaran
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Desa Adat Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali, menggelar pertunjukan Tarian Sanghyang Jaran, serangkaian piodalan di Pura Puseh Sari pada Buda Umanis Medangsia, atau Rabu malam 1 Desember 2021.
Warga meyakini, tarian sakral tersebut bertujuan untuk menetralisir bumi atau semesta di kala mengalami ketidakseimbangan, termasuk saat pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Bendesa Adat Banjarangkan Anak Agung Gede Dharma Putra menjelaskan, tarian sakral Sanghyang Jaran merupakan warisan pengempon Puseh Sari.
Dilengkapi dengan pelawatan ida batara berupa kuda terbuat dari kayu, beserta atribut lainya dengan 3 (tiga) jenis warna sanghyang.
Yakni Sanghyng berwarna Putih, Sanghyang berwarna Kuning, dan Sanghyang Berwarna Poleng (hitam putih).
Baca juga: Banjar Bun Denpasar Membuat Tari Sakral Sang Hyang Jaran Anak-Anak
Bagi masyarakat setempat, tarian ini memiliki makna spirit dan religius.
"Pementasan Sanghyang Jaran dilakukan melalui serangkaian upacara yang kompleks.
Tari ini termasuk tarian wali, karena memerlukan serangkaian upacara untuk mementaskannya.
Masyarakat percaya, Sanghyang Jaran menetralisir bumi yang sedang mengalami ketidakseimbangan," ujar Anak Agung Gede Dharma Putra, Kamis 2 Desember 2021.
Ritual diawali dengan persembahyangan bersama yang dipimpin pemangku pemucuk di Pura Puseh Sari.
Setelah sembahyang berakhir, sekaa kidung sanghyang akan duduk bersila tepat di depan bangunan pelinggih pengaruman.
Disiapkan pula pengasepan (terbuat dari tanah liat yang diisi dengan bara api) di atas sebuah dulang.
Penglingsir kemudian memolesi tubuh penari dengan tapak dara yang telah disiapkan.
Ketika bara api sudah dirasa siap, maka sekaa gending yang terdiri dari teruna teruni, mulai melantunkan kidung atau nyanyian yang dipercaya untuk memanggil roh sanghyang.
Kidung inilah yang nantinya akan mengiringi tarian Sanghyang Jaran.
Baca juga: Seni Tari Sakral Sebagai Salah Satu Upaya Atasi Gering-Grubug di Bali, Ini Penjelasan Komang Gases