Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

UPDATE Kasus Subang: Bagaimana Cara Pelaku Subang Hilangkan Jejak? Begini Kata dr Hastry

Terungkap cara pelaku pembunuhan Ibu dan Anak di Subang hilang jejak, begini kata dr Hastry

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Noviana Windri
Instagram
Ahli Forensik Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti membeber cara mendeteksi puntung rokok di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.  

TRIBUN-BALI.COM, SUBANG ­ - Kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang hingga kini belum menemukan titik terang.

Menuju hari ke-108 Kasus Subang bergulir, namun, hingga kini pihak polisi belum berhasil menemukan  pelaku di balik kasus tersebut.

Dilansir Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id pada Sabtu, 4 Desember 2021 dalam artikel berjudul Hari Ke-108 Kasus Subang, Pelaku Hapus Sidik Jari di Mobil, tapi Jejaknya Tertinggal di Tembok, beberapa temuan kasus Subang mengarah kepada pelaku yang diduga mengerti ilmu forensik.

Ahli forensic dari Mabes Polri, Kombes Pol Sum y Hastry Purwanti menuturkan dalam video wawancara bersama Denny Darko yang diunggah pada 23 November 2021 menerangkan ciri-ciri pelaku.

Menurut ahl forensic tersebut menuturkan bila pelaku merupakan sosok yang berhati-hati dalam membersihkan sidik jari di lokasi TKP Subang.

Baca juga: TERKINI Kasus Subang: 2 Barang Penting Milik Yosef Belum Dikembalikan Polisi, Ada Apa?

Baca juga: TERKINI Kasus Subang: dr Hastry Duga Ada Settingan Antar Pelaku, Hingga Kesaksian Danu Khayalan?

Hal tersebut berdasarkan  minimnya jejak pelaku pembunuhan subang yang tertinggal di lokasi TKP.

Sehingga, ia berkesimpulan bila pelaku sangat paham akan ilmu forensik karena mampu dengan sempurna menghilangkan jejak.

Tidak Ada Jejak Pelaku dalam Kedua Jasad Korban

Kondisi jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu saat ditemukan di dalam bagasi mobil memang sudah bersih.

Pelaku memandikan dan membersihkan jenazah keduanya sebelum memasukkan ke dalam mobil Alphard yang di parkir di depan rumah mereka di Dusun Ciseuti, Subang, Jawa Barat.

Selain sudah memandikan, pelaku juga mengelap sejumlah tempat di tempat kejadian perkara atau TKP, termasuk di antaranya setir mobil dan pintu-pintu.

Tak mengherankan jika dr Hastry mengakui bahwa pelaku memiliki ilmu pengetahuan luar biasa dan sangat paham dunia forensik.

Menurutnya, hal itu dimungkinkan karena saat ini sangat mudah mengakses pengetahuan tentang forensik.

Meski memahami forensik, kejahatan yang dilakukan pelaku tidak sempurna.

Tim Inafis Mabes Polri dan Polres Subang masih bisa mendeteksi sidik jari di tembok yang kering, pintu masuk, pintu keluar, dan di mobil.

Bahkan di setir mobil dan pintu bagasi yang sudah dibersihkan dengan air pun masih bisa dideteksi sidik jari.

"Bisa ditemukan, mungkin waktu membersihkan cepat-cepat. Kemarin saya dapat, sidik jari di sekitar mobil, di rumah juga," ujar dr Hastry.

Baca juga: UPDATE Kasus Subang: Pelaku Cepat-cepat Bersihkan Tubuh Amalia dan Tuti, Jejaknya Masih Tertinggal

Baca juga: TKP Kasus Subang Kian Menyeramkan, Penampakannya pada Malam Hari Jadi Sorotan

Pelaku Kasus Subang Diketahui dari Cara Merokok

Dokter Hastry mengungkapkan bahwa pemeriksaan forensik yang dilakukannya terhadap kasus Subang sebenarnya sudah rampung.

Ia memang turun tangan dalam kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang yang sudah berlalu lebih dari 3 bulan.

Kini dr Hastry mengungkapkan apa saja petunjuk polisi untuk menuntun ke dalang pembunuhan ibu dan anak di subang itu.

DNA yang ditemukan di puntung rokok di lokasi kejadian, diakui dr Hastry memang butuh satu bulan untuk mengungkapnya. Hal itu karena penyidik juga ingin mencocokkan DNA itu dengan waktu kematian korban.

"Itu yang sulit karena harus kita ulang lagi, kita bandingkan dengan properti atau sisa-sisa rokok yang lain. Karena rumah itu banyak didatangi orang-orang dari yayasan. Oh... yang baru itu DNA siapa, sesuai gak dengan waktu kejadian, dengan waktu kematian? Jadi lamanya di situ," terangnya.

Meski lama, dr Hastry memastikan sudah menemukan petunjuk penting kasus ini.

"Sebenarnya kita sudah dapat dan selesai dari properti yang kita periksa di laboratorium forensik di Jakarta itu sudah ketemu semua," tegasnya.

Di kesempatan itu dr Hastry juga membocorkan bagaimana caranya di mengungkap calon tersangka dalam kasus ini dilihat dari cara merokoknya.

Dijelaskan dr Hastry, pada identifikasi puntung rokok bisa diketahui bagaimana profil orangnya.

"Profile orang merokok berbeda. BIsa sampai satu potong rokok habis, bisa 3/4," katanya.

Selain itu juga bisa diketahui dari cara memegang rokoknya.

"Kita juga bisa profile dari saksi-saksi ini. Bagaimana dia memegang rokok, bagaimana dia menghabiskan rokok, itu bisa dihabiskan ternyata berbeda-beda. Nanti bila sewaktu-waktu diumumkan (tersangka), memang cara merokoknya seperti itu," urainya.

Diungkapkan Hastry, tanpa disadari, dari puluhan saksi yang merokok itu menjadi bahan identifikasinya.

"Itu kayak memprofile. Mungkin masyarakat gak mikir, itu kerja polisi. Jadi perlu berhati-hati. DNA berbicara, profile dia merokok, merknya apa, itu sudah ada rekamannya," tegasnya.

Baca juga: TERKINI Kasus Subang: Jelang Pengungkapan Pelaku Pembunuhan, Begini Aktivitas Terkahir 3 Saksi Kunci

Penampakan ‘Horor’ TKP Kasus Subang

Dilansir Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id pada Sabut, 4 Desember 2021 dalam artikel berjudul Penampakan TKP Kasus Subang di Malam Hari, Gelap Gulita dan Terkesan Menyeramkan, pantauan TribunJabar.id di lapangan pada Rabu, 1 Desember 2021 sore menjelang malam, terlihat rumah yang menjadi saksi bisu dari kasus Subang.

Bahkan, di saat waktu menjelang malam hari, rumah yang diperkirakan seluas 100 meter persegi beserta halamannya terkesan menyeramkan.

Bagaimana tidak, di saat malam hari sudah tidak ada pencahayaan sama sekali di area TKP tersebut. Pasalnya lampu yang ada di rumah tersebut padam.

Pada sebelumnya lampu tersebut masih menyala, namun saat ini terlihat padam.

Di TKP masih terdapat satu unit mobil jenis sedan milik Yoris (34) anak tertua Tuti. Mobil tersebut masih terparkir di halaman.

Selain itu juga, dua karangan bunga ucapan duka dari rekan-rekan korban sudah terlihat luntur dan juga sudah tergeletak seperti sampah. Rumput liar tumbuh tinggi di pekarangan.

Diketahui, kasus perampasan nyawa Tuti serta Amalia tersebut sudah memasuki hari ke-107.

Namun kasus yang saat ini sudah dilimpahkan kepada Polda Jabar sendiri masih juga belum terungkap.

Polisi masih berupaya menguak siapa dalang di balik kasus tersebut. Selama 106 hari kasus tersebut terdapat beberapa fakta.

Namun dari fakta-fakta tersebut masih belum mengarah terhadap pelaku dari perampas nyawa Tuti serta Amalia.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved