Berita Denpasar

Banjir yang Merendam Wilayah Denpasar Kini Mulai Surut, Terhitung Ada 14 Titik Banjir

Banjir Yang Merendam Wilayah Denpasar Kini Mulai Surut, Terhitung Ada 14 Titik Banjir

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Harun Ar Rasyid
Foto: Ahmad Firizqi Irwan.
Banjir menggenang wilayah Jalan Kunti II, Seminyak, Kuta, Badung, Bali pada Senin 6 Desember 2021. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar menyebut sejumlah titik lokasi banjir di wilayah Denpasar, Bali sudah mulai surut.

Banjir yang diakibatkan cuaca ekstrem yang terjadi pada Minggu 5 Desember 2021 malam sampai Senin 6 Desember 2021 pagi, kini mulai surut pada Selasa 7 Desember 2021.

Terhitung saat kejadian, ada 14 titik banjir di wilayah Denpasar, Bali dan kini sudah kembali normal kembali.

"Saat ini sudah surut semua, tadi pagi ada di Densel (Denpasar Selatan) masih ada satu, sedang dilakukan penyemprotan. Tapi secara umum semuanya sudah mulai surut," ujar Sekretaris BPBD Kota Denpasar Ardy Ganggas, Selasa 7 Desember 2021.

Terpisah, Ardy menyebut ada 14 titik di Kota Denpasar yang menjadi imbas cuaca buruk, namun kini 13 titik diantaranya banjir sudah surut sedangkan satu lokasi masih dilakukan pengurasan dengan penyedot air.

Satu wilayah yang masih terhilat ada genangan air, berada di Jalan Raya Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.

Perihal banjir yang kini sudah surut, pihak BPBD Kota Denpasar kini melakukan pembersihan di sekolah-sekolah terdampak banjir terutama di Kecamatan Denpasar Barat.

"Secara umum sudah beres. Hari ini tinggal melakukan pembersihan, beberapa sekolah di Denpasar Barat. Dari pagi, kita melakukan pembersihan, melakukan penyemprotan," tambahnya.

Sebelumnya diketahui, 14 titik di Kota Denpasar mengalami banjir masing-masing di Jalan Pulau Misol, Gang I Nomor 5 tepatnya di SD 12 Dauh Puri.

Lalu ada di Perumahan Tegal Permai, Jalan Pemogan, Gang Permata Hijau, Jalan Hangtuah Timur Plaza Renon, Jalan Paku Sari Nomor 104 dan Gang Cemara Nomor 10 Blok 10 Perumnas.

Ada juga di Jalan Raya Sesetan, Jalan Antasura Utara Warung Mina, Jalan Geria Anyar Nomor 88 Desa Suwung Kauh, Banjar Sekah Jalan Bypas Ngurah Rai, Jalan Antasura, PT Indonesia Power, Jalan Bypass Ngurah Rai Gang III seberang Indonesia Power dan Jalan Siulan.

Konvergensi di Wilayah Bali

Hujan deras yang mengguyur sebagain besar wilayah Bali pada Minggu 5 Desember 2021 malam hingga Senin 6 Desember 2021 pagi mengakibatkan genangan air dan banjir.

Di wilayah Denpasar dan sekitarnya misalnya, di sejumlah titik terlihat air meluap hingga mengakibatkan banjir seperti di Jalan Pulau Saelus, Jalan Pulau Bungin, Pemogan, Jalan Pura Demak dan lainnya.

Bahkan hujan dengan intensitas yang tinggi mengakibatkan genangan dibeberapa ruas jalan, toko dan tempat pelayanan masyarakat salah satunya RSUP Sanglah.

Menurut Ketut Dewa Kresna selaku Kepala Sub Bagian Humas Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Sanglah Denpasar, air yang menggenang akibat luapan di selokan.

"Di depan (jalan) Pulau Bali itu ada selokan besar dan meluap sampai masuk ke Sanglah. Tapi sudah reda dan surut," ujar Dewa Kresna, Senin 6 Desember 2021.

Lebih lanjut ia menyebut jika genangan air yang masuk ke RSUP Sanglah hanya berlangsung sekitar 30 menit saja.

Untuk genangan air yang masuk ke RSUP Sanglah, Ketut Dewa Kresna mengatakan tidak sampai mengganggu pelayanan.

"Tak sampai ke unit pelayanan, hanya akses masuk," tambahnya.

Menurutnya, jika hujan dengan intensitas tinggi atau lebat memang biasa terjadi dan membuat genangan di akses masuk RSUP Sanglah.

Sementara itu, Prakirawan BMKG Wilayah III Denpasar yakni Diana Hikmah menyebut sejak Minggu malam hingga Senin pagi, hujan lebat memang terjadi di wilayah Bali selatan dan tengah.

Curah hujan yang mengguyur wilayah Bali mencapai sekitar 187,5 milimeter, Diana menyebut jika itu masuk kategori ekstrem.

Hal ini terjadi karena ada pola konvergensi yang terbentuk di wilayah Bali, sehingga masa udara terkumpul di Bali dan berpotensi terbentuknya awan hujan.

"Konvergensi adalah pola pertemuan angin di wilayah Bali. Di Denpasar sendiri dari data curah hujan kemarin hingga pagi, sebesar 187,5 milimeter dan masuk kategori ekstrem," ujar Diana Hikmah, Senin 6 Desember 2021.

Untuk itu, ia menghimbau kepada warga agar tetap waspada dengan cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Disebabkan, pola konvergensi ini masih ada dan berpotensi hujan lebat hingga malam nanti, Diana menyebut banjir dan tanah longsor harus tetap diwaspadai bersama.

"Tapi dua hari kedepan menurun (cuaca dari pola konvergensi)," tambahnya.

Berita Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved