KKB Papua
KKB Papua Intan Jaya Terjepit: Satgas Nemangkawi Ringkus Pemasok Amunisi dan Tembak 1 Anggota
Anggota TNI-Polri melakukan patroli dan penjagaan di tempat-tempat rawan tindak pidana untuk mempersempit ruang gerak anggota KKB Papua.
TRIBUN-BALI.COM, PAPUA - Teror KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) Papua di Kabupaten Intan Jaya mulai bisa dikendalikan oleh aparat TNI dan Polri.
Aparat keamanan terus menjepit keberadaan KKB Papua di wilayah tersebut.
Setelah kehilangan pemasok amunisi, satu anggota Kelompok KKB di wilayah tersebut baru saja tewas ditembak Satgas Nemangkawi.
Baca juga: Pemuda Usia 21 Tahun Anggota KKB Papua Intan Jaya Diringkus, Perburuan Kini Gunakan Drone
Melansir dari ANTARA, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan, anggota KKB Papua Marten Belau dilaporkan tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Nemangkawi di Kampung Pisiga, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Baku tembak yang terjadi Senin (6/12) sekitar pukul 14.15 WIT.
KKB Papua yang tewas merupakan anak buah dari Undius.
Baca juga: SOSOK Serda Putra yang Gugur Ditembaki KKB Papua Saat Ambil Air, Jenderal Andika Naikkan Pangkatnya
Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Senin, mengatakan, dari laporan yang diterima saat ini kondisi di wilayah itu relatif aman.
Anggota TNI-Polri melakukan patroli dan penjagaan di tempat-tempat rawan tindak pidana untuk mempersempit ruang gerak para pelaku melakukan aksinya.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kamtibmas di Kabupaten Intan Jaya agar tetap aman dan kondusif.
Baca juga: Aparat Buru Pelaku Pembakaran Pabrik Kayu PT Bangun Kayu Irian, KKB Papua Sebar Video Klaim
Sementara itu, terhadap kelompok- kelompok yang belum sepaham agar segera menyerahkan diri, karena aparat keamanan akan terus melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap para pelaku, tegas Kombes Ahmad Kamal.
Diketahui, gangguan keamanan yang dilakukan oleh kelompok separatis pimpinan Undinus Kogoya telah membuat keresahan bagi sejumlah masyarakat di Intan Jaya.
Ada seitar 500 orang yang terpaksa meninggalkan kampung dan berlindung di gereja ataupun pos-pos keamanan.
Baca juga: BEGINI Nasib KKB Papua Pimpinan Tendius Gwijangge Setelah 2 Pentolannya Diringkus, Mulai Kocar-kacir
Menurut sumber yang tidak mau disebutkan identitasnya, sering kali KKB mengancam dan memeras harta benda masyarakat di perkampungan.
“Beberapa kali OPM datang ke rumah warga untuk mendapatkan sejumlah bahan makanan dengan cara mengancam pakai senjata,” jelasnya.
Aksi-aksi tersebut, kata dia, yang akhirnya membuat warga merasa takut dan memilih mencari tempat yang dirasa lebih aman.
Baca juga: KKB Papua Makin Brutal, Jenderal Andika Perkasa Diminta Tempatkan Prajurit Berkriteria Begini
“Mereka semua merasa sangat takut dan pergi dari rumah masing-masing,” jelasnya.
Ia juga membeberkan Agustina Ondou (21) yang tertembak di Kampung Mamba merupakan ulah dari KKB.
Peristiwa bermula ketika kelompok separatis yang diduga berjumlah belasan orang itu, lebih dahulu melakukan penyerangan ke arah pos TNI.
Karena situasi tersebut, korban yang merasa panik mencoba berlari mengamankan diri. Namun tiba-tiba korban ditembak oleh kelompok separatis.
Baca juga: SOSOK Pentolan KKB Papua Temianus Magayang, Masih Usia 25 Tahun Jabat Kepala Desa Sesepi
“Waktu itu korban dalam perjalanan pulang dari pasar. Dia panik, akhirnya mencoba lari untuk mengamankan diri. Mungkin karena dia lari itu yang menarik perhatian dari kelompok separatis, dan akhirnya ditembak begitu saja dengan dalil supaya bapak aparat dituduh pelakunya,” bebernya.
Agustina Ondou diketahui mengalami luka tembak pada pinggang dan pelipis kanannya.
Pasca peristiwa tersebut, korban langsung dievakuiasi oleh sejumlah pemuda, aparat pemerintah dan anggota TNI ke Puskesmas Yokatapa.
Ditambahkan, saat ini korban telah dirujuk menggunakan pesawat ke RS Mitra Masyarakat di Kota Timika guna penanganan lebih lanjut.
Berikut daftar kekejaman OPM pimpinan Undius Kogoya:
* 8 Agustus 2020, melakukan serentetan tembakan di wilayah Kampung Oesiga, Kabupaten Intan Jaya, dalam peristiwa nihil adanya korban jiwa.
* 15 Agustus 2020, Penembakan terhadap tukang ojek di Intan Jaya, dalam peristiwa itu tukang ojek bernama Laode Janudin tewas dilokasi kejadian.
* 18 Agustus 2020, Pembakaran terhadap escavator di Intan Jaya hingga menyebabkan hangus
* 14 September 2020, Penembakan terhadap 2 orang tukang ojek di Distrik Sugapa Intan Jaya, hingga melukai Laode dan Fatur.
* 17 September 2020, Penganiayaan terhadap masyarakat sipil di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, hingga menyebabkan seorang warga bernama Badawi meninggal dunia
* 17 September 2020, terlibat kontak tembak dengan personel Satgas Apter Hitadipa di Kampung Sugapa Lama, hingga menyebabkan Serka Sahlan meninggal dunia.
* 18 September 2020, Penembakan terhadap pesawat yang akan mengevakuasi Serka Sahlan di Intan Jaya.
* 19 September 2020, Kontak tembak dengan personel Satgas Apter Hitadipa di Kampung Hitadipa, Intan Jaya hingga menyebabkan Pratu Dwi Akbar meninggal dunia. Lalu kontak tembak juga dengan personel Koramil persiapan Hotadipa, akibatnya pendeta Yeremias Y tewas tertembak
* 23 September 2020, Penembakan terhadap Apkam di depan kantor Bupati Intan Jaya
* 25 September 2020, Kontak tembak dengan Apkam TNI di Bandara Sugapa
* 30 September 2020, Aksi penembakan terhadap Mapolsek Sugapa
* 4 Oktober 2020, Aksi penembakan terhadap rombongan Dir Krimum dan Dasat Brimob di Distrik Sugapa
* 5 Oktober 2020, Aksi kontak tembak dengan personel TNI/Polri di Kodim Apter Distrik Sugapa
* 7 Oktober 2020, Aksi penembakan oleh OTK terhadap pewarta Agustinus Duwitau di Damogoa hingga terluka
* 8 Oktober 2020, Aksi penembakan terhadap pesawat di Bandara Bilogal Intan Jaya
* 9 Oktober 2020, Aksi penembakan rombongan Tim Pencari Fakta Kemenkopolhukam di Distrik Sugapa, atas kejadian anggota TPF Bambang terluka dan Sertu Faisal dan Pratu Ginanjar terluka.
Satgas Nemangkawi Tangkap Sang Pemasok Amunisi
Sebelumnya, KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya juga sempat kehilangan anggotanya.
Kali ini, Satgas Nemangkawi berhasil meringkus anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya bernama AU alias Alek (21).
Ia merupakan anggota KKB Intan Jaya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Melansir dari ANTARA, Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani, Sabtu petang, mengaku Alek ditangkap di Nabire, Jumat (3/12) dan saat ditangkap melawan maka aparat terpaksa melumpuhkannya.
Saat ditangkap, Alek bersama rekannya DW (23), kata Faizal, seraya menambahkan Alek terkait kasus pembelian amunisi yang melibatkan anggota Polri.
Ketika ditanya terkait rekan Alek, yakni DW, penyidik masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah terlibat atau tidak, kata Kombes Faizal.
Sebelumnya tanggal 27 Oktober, Satgas Nemangkawi menangkap dua anggota Polri di Nabire karena dugaan kasus jual amunisi ke KKB.
Kedua personel Polri yang ditangkap yakni Bripda AS dan Brigadir JS, keduanya saat ini masih ditahan di Mapolda Papua di Jayapura.Bripda AS bertugas di Polres Yapen sedangkan Brigadir JP di Polres Nabire.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul KKB Papua Intan Jaya Terjepit: Anggota Tewas Ditembak Satgas Nemangkawi & Kehilangan Pemasok Amunisi,