Berita Bangli

Penglipuran Village Festival Mulai Dibuka, Pengelola Targetkan Kunjungan 1.000 Orang Per Hari

Desa Wisata Penglipuran kembali menggelar acara Penglipuran Village Festival, dimulai dari tanggal 7 Desember hingga 12 Desember 2021

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Parade budaya dalam Penglipuran Village Festival (PVF) VIII, Selasa 7 Desember 2021. 

Sementara, disinggung mengenai tingkat kunjungan, Sudibia mengaku hingga kini kunjungan wisatawan di Desa Penglipuran sudah mengalami peningkatan.

Mengenai target, jika pada hari normal kunjungannya berkisar 700 per hari, maka selama pelaksanaan festival ditarget 1.000 per hari.

"Untuk tiket masuk tidak ada perubahan meskipun ada festival. Tetap Rp 25 ribu untuk wisatawan lokal, dan Rp 30 ribu untuk wisawatan mancanegara," ucapnya.

Event tahunan PVF VIII dibuka oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa.

Kepada awak media, Handayani mengatakan, sejak tahun lalu pihaknya sejatinya tetap mendorong adanya festival-festival masyarakat, tetapi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. 

"Kita melihat dengan angka kasus Covid-19 yang mulai melandai, dan kita semua juga sudah vaksin, jadi pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf sangat menyambut baik adanya festival ini.

Dan ini juga untuk membangkitkan semangat masyarakat, jadi masyarakat bisa beradaptasi dan tetap bisa berinovasi dengan kondisi saat ini," sebutnya.

Ia mengaku tidak menargetkan tingkat kunjungan. Target yang diinginkan adalah bagaimana membangkitkan semangat masyarakat, khususnya lokal, serta belajar ke depannya bagaimana melaksanakan event.

Dikatakan, ia baru pertama ini menghadiri Penglipuran Village Festival.

Ia mengaku takjub, lantaran dalam festival ini ada cerita sejarah kepahlawanan Kapten Anom Mudita yang berkaitan dengan Penglipuran.

Baca juga: Bangli Lebih Awal Gelar Penglipuran Village Festival, Apakah Karena Akan Ada PPKM Level 3?

"Selain itu, dalam pelaksanaan event budaya itu harus bisa membangkitkan rasa bangga masyarakatnya terhadap wilayahnya.

Saya juga melihat banyak anak-anak muda ikut berpartisipasi. Ini bagian dari regenerasi. Dan ini juga yang sangat saya apresiasi," ungkapnya.

Sementara disinggung soal komitmen lanjutan dari Kemenparekraf, Handayani menegaskan akan mendukung promosi sebelum event dilaksanakan.

Ia juga menyontohkan ada lomba vlog yang digelar, menurutnya cerita-cerita tersebut lebih baik dikumpulkan untuk menjadi bagian promosi di tahun depan.

"Kita tidak boleh stop, lalu menunggu Desember tahun depan baru woro-woro, jangan.

Lebih baik semua hasil-hasil yang ada disini, kita satukan, dijadikan bahan promosi tahun depan.

Sehingga inshaallah, mudah-mudahan sudah lebih kondusif, lebih banyak wisatawan yang datang.

Sekarang saja kita lihat sudah banyak wisatawan yang datang, nah ini akan dipromosikan mungkin sebulan sebelumnya," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved