Berita Bali
Forum Bali Bangkit akan Demo ke Jalan, Jika Pemerintah Pusat Tak Respon Surat dan Wisman Tak Datang
Forum Bali Bangkit masih menunggu pemerintah pusat merespon surat terbuka yang sempat dikirimkan, Jumat 19 Oktober 2021 lalu
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"Kalau liga Eropa sudah 45 ribu orang ada di stadion dan tidak masalah dan berjalan terus. Mungkin bisa disandingkan dengan itu. Saya tidak sebutkan jumlah yang akan ikut aksi, tapi bisa disandingkan dengan Liga Eropa. Yang jelas Liga Eropa dan Spanyol berjalan, tidak ada kasus. Dan kita di Bali masyarakat sekarang dengan PPKM level 2 kegiatan sosial budaya tetap berjalan, kasus hanya dua hingga 1 digit," jelasnya.
Pihaknya juga sedang menanti simulasi yang pasti tentang tata cara menangani kedatangan wisman di Bali.
Sebelumnya pernah ada simulasi, tapi faktanya, menurut Puspanegara, simulasi tersebut tidak berjalan.
Terlebih border internasional sudah lama dibuka yakni 14 Oktober 2021, tapi tidak ada satu pun wisman yang datang ke Bali.
"Kesabaran kami sudah berakhir dan kami tunggu sampai Desember. Kalau sampai akhir Desember tidak terjadi perubahan, tidak ada customer yang masuk, terlebih di bitter guest yang sudah menunggu untuk masuk Bali. Coba lihat Australia co-responden kita. Mereka sangat berbondong-bondong ingin masuk ke Bali. Namun faktanya tidak ada regulasi kita yang bisa membuat mereka masuk ke Bali," katanya.
Terkait pembatalan PPKM Level 3, Partha Adnyana mengaku menyetujui hal tersebut karena ia menilai seluruh masyarakat Bali khususnya sudah vaksin, menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan sudah menerapkan PCR sebagai syarat perjalanan dan syarat lainnya.
"Sekali-kali kita tes lah dengan cara yang seperti ini (tetap mengadakan perayaan Nataru). Tetap kita gunakan beberapa parameter. Tetap Protokol kesehatan nomor 1 selain itu vaksinasi sudah, PeduliLindungi kita sudah, harga PCR sudah turun. Saya kira tidak ada masalah," katanya.
Dia mengatakan, terkait kebijakan-kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah pusat pastinya membuat wisatawan mancanegara kecewa.
Namun dalam hal ini pemerintah tidak bisa disalahkan juga karena situasi saat ini yang cenderung dinamis.
"Omicron ini seperti apa? Dan, menurut saya, ternyata split-nya cepat. Hanya saja tidak terlalu mematikan karena vaksinasi di Bali tinggi. Terbukti sampai saat ini di Bali kita ada acara Harley Davidson, Kadin dan Presiden RI Joko Widodo datang ke Bali landai (kasus Covid-19). Mungkin itu yang dilihat," ujarnya.
Secara umum belum ada acara-acara khusus menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Namun ia memberi saran untuk dicoba saja tetap mengadakan perayaan Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Ribuan Event Libur Nataru Terlanjur Batal Akibat Aturan PPKM Level 3, Ini Kata Forum Bali Bangkit
"Mengapa tidak dicoba adakan saja, tapi dengan beberapa parameter. Adakan di ruangan terbuka, diisi 50 persen, no alcohol sampai pukul 02.00 Wita, misalnya. Kami sudah share ke Kementerian Pariwisata sarannya. Kami akan lakukan seperti itu," sebutnya.
Artinya tetap ada perayaan Nataru, namun yang terkontrol. Ia juga mengatakan, di Bali setiap hari terdapat upacara atau odalan yang jumlah orangnya ribuan dan sejauh ini berjalan baik-baik saja.
Yang terpenting sama seperti itu saja di ruangan terbuka terisi 50 persen.
Dan itu sifatnya harus mendaftar ke Satgas.