Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
TERKINI Kasus Subang: Polisi Temukan Bekas Luka Danu, Dikaitkan Petunjuk Emas di Kuku Korban
Update kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, polisi temukan bekas luka Danu, akan mengaitkannya dengan bukti emas di kuku korban
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, SUBANG – TERKINI Kasus Subang: Polisi Temukan Bekas Luka Danu, Dikaitkan Petunjuk Emas di Kuku Korban
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang hingga kini belum menemukan titik terang.
Sudah hampir empat bulan kasus Subang berjalan, namun pelaku belum kunjung terungkap.
Sejumlah saksi terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang merenggut nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), telah dimintai keterangan.
Bahkan, sejumlah saksi pun terlihat bolak-balik mendatangi kantor polisi untuk memenuhi panggilan.
Baca juga: KABAR TERBARU Kasus Subang: Danu Bolak-balik Kantor Polisi hingga Jalani Tes Kejiwaan, Ada Apa?
Dilansir Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id pada Jumat 10 Desember 2021 dalam artikel berjudul KASUS SUBANG, Ketika Polisi Ulik Puntung Rokok dan Bekas Luka Danu, Dicocokkan dengan Petunjuk Emas?, ada hal yang tidak biasa dengan pemeriksaan terhadap Muhammad Ramdanu alias Danu pada Senin 6 Desember 2021.
Pada pemeriksaan kala itu, polisi pun mengulik puntung rokok dan bekas luka di tubuh saksi.
Namun, terdapat bekas luka di kaki dan tangan Danu yang menjadi sorotan penyidik kepolisian.
Ditanya perihal bekas luka itu, Danu mengaku kulitnya sensitif.
"Danu itu sensitif, garuk-garuk sedikit sudah luka," begitu ujar Achmad Taufan, pengacara Danu dan Yoris Raja Amanullah.
Dilansir dari Surya.co.id, Jumat 10 Desember 2021, ahli forensik Mabes Polri dr Sumy Hastry Purwanti bersama tim melakukan autopsi ulang terhadap jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Hasilnya, tim forensik menemukan petunjuk emas di kuku Amalia.
Dari hasil autopsi pertama, Amalia merupakan korban yang melakukan perlawanan kepada pelaku.
"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa.
Petunjuk emas," kata dr Hastry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Tribunnews, Selasa, 19 Oktober 2021.
Baca juga: SUBANG TERBARU: Bekas Luka di Tangan Danu hingga Petunjuk Emas Hasil Autopsi Jasad Tuti dan Amalia
Sementara terkait puntung rokok, Danu memang kerap dikaitkan, karena dalam salah satu puntung rokok yang ditemukan di rumah korban, ada DNA Danu.
Terkait hal ini, Danu melalui kuasa hukumnya mengaku tak khawatir dengan barang bukti puntung rokok tersebut.
Menurut Taufan, perkara puntung rokok bukan sesuatu yang krusial menjadi barang bukti.
Petunjuk emas
Kepada Tribunnews, dr Hastry mengungkap hasil autopsi ulang jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Proses ini untuk memastikan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia yang ditemukan tewas terbunuh tanggal 18 Agustus 2021, pagi hari.
Dilansir Tribun-Bali.com dari Surya.co.id pada Jumat, 10 Desember 2021 dalam artikel berjudul Bekas Luka Danu dan Petunjuk Emas di Kuku Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Dicocokkan?, dalam tayangan Podcast Tribunnews, dr Hastry mengaku sudah mendapatkan petunjuk emas.
"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa.
Petunjuk emas," kata dr Hastry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Tribunnews, Selasa 19 Oktober 2021.
Menurut dr Hastry, saat autopsi pertama jasad Tuti dan Amalia, yakni pada tanggal 18 Agustus 2021, ia tidak terlibat lantaran sedang bertugas di Jawa Tengah.
Baca juga: UPDATE SUBANG: Jelang Pengungkapan Tersangka, Polisi Kantongi Bukti Ini, Danu Diguna-guna?
Meski begitu, dr Hastry sudah mengantongi hasil autopsi.
Hasil autopsi ini akan menguak waktu, cara, mekanisme, dan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia.
"Untuk kasus Subang itu memang jelas kasus pembunuhan. Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik.
Saya hanya melengkapi saja dan memastikan juga, kalau dari hasil autopsi pertama itu bisa membuktikan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian, dan sebab kematian," papar dr Hastry.
Hasil autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia, kata dr Hastry, lantas dicocokkan dengan beberapa bukti pemeriksaan lain secara menyeluruh.
"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," ujar dr Hastry.
"Sambil memeriksa sidik jari, kita lihat juga tanda-tanda di tubuhnya. Kalau ada perlawanan, misalnya mencakar, memukul atau mencubit pelaku, itu terlihat dari epitel yang tertinggal di kuku korban," ucap dr Hastry.
"Jari-jarinya sekalian diambil untuk diperiksa DNA-nya. Itu kita periksa lengkap," tambahnya.
Baca juga: UPDATE KASUS SUBANG: Kini Jalani Tes Kejiwaan, Danu Sempat Rasakan Mual Diperiksa 11 Kali
Selain itu, dr Hastry pun mencocokkan pemeriksaan primer dan sekunder terkait jasad Amalia dan Tuti.
Untuk pemeriksaan sekunder, keluarga korban turut dicecar polisi untuk memastikan data pada tubuh Tuti dan Amalia.
"Karena identifikasi itu ada 2, primer dan sekunder. Primer itu dari gigi, sidik jari, dan DNA. Kalau sekunder itu dari data medis yang saya periksa semuanya.
Ada tanda tato kah, bekas operasi, tanda lahir. Itu kita cocokkan dari keterangan keluarganya," kata dr Hastry.
(*)