Berita Bali
20 Ribu Wisdom Datang Libur Nataru, Target PHRI Badung, Hasil Rakor Diusulkan ke Pemerintah
I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya memprediksi 20 ribu wisatawan domestik akan kunjungi Bali jelang libur Natal dan Tahun Baru
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya memprediksi 20 ribu wisatawan domestik (wisdom) akan kunjungi Bali jelang libur Natal dan Tahun Baru.
"Saya sangat mendukung dan mengapresiasi pemerintah pusat bahwa PPKM level 3 dibatalkan. Ini akan menggairahkan lagi wisdom. Dari Minggu ini jumlahnya hampir 13 ribu ketika ada event saya yakini akan ada peningkatan. Prediksi saya justru akan menjadi 15 ribu hingga 20 ribu wisatawan domestik pada saat Nataru," ungkapnya dirapat koordinasi usulan pertimbangan kebijakan pemerintah, Rabu 15 Desember 2021.
Dan karena yang mengunjungi Bali hanya wisdom saja, tingkat hunian hotel juga diprediksi mencapai 50 hingga 60 persen.
Tak hentinya ia juga mengimbau masyarakat luas dan pelaku pariwisata agar selalu menaati protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga: Antisipasi Kerumunan, Masyarakat Klungkung Diimbau Rayakan Natal dan Tahun Baru di Rumah
"Saya berpesan kepada masyarakat juga pelaku pariwisata agar menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Semoga pasca Nataru nanti kasus positif Covid-19 tetap landai dan satu digit. Sehingga kita bisa mengkomunikasikan terkait beberapa regulasi yang menghambat wisman datang ke Bali," tambahnya.
Ia menjabarkan permasalahan atau regulasi yang menghambat wisman datang ke Bali.
Pertama, masalah karantina.
Pihaknya akan mengusulkan pada kebijakan karantina agar dihapuskan setelah hasl PCR wisman negatif.
Menurutnya, wisman sudah bisa tanpa karantina karena Bali sudah termasuk zona hijau dan dapat menjadi island of quarantine atau pulau untuk karantina.
"Kedua, tentu pada jenis visa yang memberatkan calon wisatawan dibatasi 1.500 online dan harus menggunakan sponsor. Kalau datang ke Bali misalnya wisatawan couple susah untuk mencari sponsor. Kalau bisa diberlakukan kembali visa on arrival. Ketiga, terkait flight policy yang harus direvisi juga. Jangan sampai memberatkan hanya bisa direct dari origin country. Kan banyak saat ini tidak mungkin mereka menerbangkan pesawat besar dan isinya sedikit," ujarnya.
Pendapat-pendapat tersebut yang akan disampaikan segera melalui Gubernur Bali, Wayan Koster.
Dan nantinya oleh Gubernur akan disampaikan ke pemerintah pusat dan kementerian-kementerian terkait.
Ia juga mengimbau pelaku industri pariwisata untuk selalu menjaga keamanan dan kenyamanan agar Bali selalu kondusif.
"Bersabar lagi sedikit kita mundur selangkah, namun kita akan lompat di 2022. Mudah-mudahan bisa pemulihan pariwisata Bali dan pemantapannya di tahun 2023. Kita mengimbau jangan sampai melakukan tindakan-tindakan seperti mengundang massa untuk demo karena itu akan mengurangi citra Bali sebagai destinasi the best island in the world," jelasnya.
Selain itu karena akan ada ratusan event di Bali yang diadakan pada 2022, pelaku pariwisata diimbau untuk menjaga kondisi sekondusif mungkin.
Sementara itu, ribuan event Natal dan Tahun Baru sebelumnya sempat batal karena kebijakan PPKM Level 3 yang rencananya akan diterapkan pemerintah pusat.
Untungnya, kebijakan tersebut batal.
Para pelaku pariwisata tetap optimistis menyambut perayaan Nataru.
Antusiasme mereka salah satunya bisa dilihat dengan mereka menyediakan paket-paket promo liburan di akhir tahun.
Baca juga: Polres Karangasem Perketat Pelabuhan Padang Bai Jelang Natal dan Tahun Baru
Hal ini rutin berlaku setiap akhir tahun, sebab umumnya wisatawan menghabiskan akhir tahunnya untuk liburan.
“Tentunya teman-teman hotel yang beroperasi akan mengambil kesempatan Nataru ini untuk mengejar bisnis akhir tahun. Promo-promo spesial kamar sudah dikeluarkan, mengingat SE Inmemdagri No 66 yang mengatur periode Nataru 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022 sudah terbit. Kami berharap promo ini didukung oleh airlines juga sehingga dapat menjadikan destinasi Bali lebih hidup,” ucap Ketua Wanita Pertama Bali Hotel Association (BHA), Fransiska Handoko, Rabu.
Dia mengatakan, salah satu paket promo yang diberikan pihak hotel, yakni penurunan harga menginap.
Pihak BHA memberikan kebijakan ini kepada pengelola hotel masing-masing.
Pihaknya juga menekankan, agar para wisatawan tak khawatir menikmati liburan di Bali.
Sebab, setiap hotel di Bali sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan tersertifikasi CHSE.
Jadi untuk para wisatawan tidak perlu khawatir ketika akan berlibur ke Bali karena protokol kesehatan yang benar-benar ketat sudah diterapkan di seluruh hotel di Bali.
"Hingga saat ini belum mendapat informasi terbaru terkait total paket promo Nataru yang terjual di setiap hotel. Namun, saya berharap setiap hotel bisa mendapatkan tamu wisatawan domestik secara merata. Tentunya ini agar sama-sama bisa survive,” sambungnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali