Berita Buleleng
Atap SDN 1 Tangguwisia Jebol dan Rapuh, Disdikpora Buleleng Janji Lakukan Perbaikan Februari 2022
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng pun berencana akan merenovasi atap sekolah tersebut pada Februari 2022 mendatang.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Atap ruang kelas V dan VI SDN 1 Tangguwisia, Kecamatan Seririt, Buleleng jebol.
Sementara kerangka atap kelas yang lain sudah mulai rapuh, dan melengkung.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng pun berencana akan merenovasi atap sekolah tersebut pada Februari 2022 mendatang.
Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika dikonfirmasi Jumat (17/12) mengatakan, atap ruang kelas V dan VI jebol pada awal Desember lalu, akibat diterjang hujan deras.
Beruntung tidak ada korban dalamn kejadian itu.
Baca juga: Jagonya Pastry dan Bakery, Dapur Septy Sanur Terima Pesanan Online Hingga 50 Box Per Hari
Baca juga: 5 Zodiak yang Susah Mengakui Kesalahan, Cancer Cenderung Menyalahkan Orang Lain, Virgo Narsis
Baca juga: Jambret di Dalung Sebabkan Korban Patah Kaki Diringkus, Beraksi di 2 Tempat & Incar Korban Perempuan
Pihaknya pun telah menganggarkan perbaikan penuh pada bagian atap sekolah tersebut, sebesar Rp 665 juta.
Anggaran untuk perbaikan atap itu bersumber dari DAK. Perbaikan dipastikan akan dimulai pada awal Februari 2022 mendarang, dengan waktu pengerjaan kurang lebih empat bulan.
"Secara fisik dari luar SDN 1 Tangguwisia itu baik-baik saja. Tapi saat musim hujan deras, kerangka atapnya mulai melengkung ke bawah. Kayu-kayunya sudah lapuk, dan ada beberapa plafon yang jebol. Kami sudah konsepkan seluruh ruang kelas diperbaiki tahun 2022," ucapnya.
Atap seluruh ruang kelas kata Astika akan diganti, menggunakan baja ringan.
Sembari menunggu perbaikan rampung, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan aparat desa setempat, agar proses pembelajaran dipindah sementara ke fasilitas yang dimiliki di Desa Tangguwisia.
"Karena masih PPKM level 2, belajarnya kan masih separuh-separuh. Anak kelas V dan VI bisa belajar di ruang kelas yang lain. Nanti kalau perbaikannya sudah dimulai, kami sudah koordinasi dengan kepala desa, diupayakan meminjam sekolah terdekat atau memanfaatkan fasilitas umun yang ada di desa," jelasnya. (rtu)