Erupsi Semeru

Gunung Semeru Kembali Muntahkan Awan Panas, Tim SAR Kocar-kacir Selamatkan Diri

Gunung Semeru kembali memuntahkan awas panas guguran (APG) pada Kamis 16 Desember 2021

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Irma Budiarti
KOMPAS.COM/ANDI HARTIK
Gunung Semeru tampak cerah terlihat dari Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Selasa 7 Desember 2021. 

TRIBUN-BALI.COM – Gunung Semeru kembali memuntahkan awas panas guguran (APG)  pada Kamis 16 Desember 2021.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pengamatan Gunung Api Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencatat gunung dengan tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut tersebut memuntahkan APG sebanyak dua kali.

Dilansir Tribun-Bali.com dari Kompas.com pada Jumat, 17 Desember 2021 dalam artikel berjudul Penjelasan PVMBG Terkait Gunung Semeru yang Kembali Keluarkan Awan Panas, muntahan pertama terjadi pada pukul 09.01 WIB dan yang kedua terjadi pada pukul 9.20 WIB.

“Tadi terjadi (awan panas guguran) dua kali ya, pukul 9.10 dan pukul 9.20 WIB," kata Subordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Nia Haerani.

Nia mengatakan, awan panas itu meluncur ke arah tenggara menuju aliran Curah Kobokan di Kabupaten Lumajang sejauh 4,5 kilometer.

Baca juga: Polres Badung Buka Posko Penampungan Peduli Semeru, Ajak Warga Badung Membantu Sesama

"Tadi jarak luncur maksimal 4,5 kilometer dari puncak," katanya.

Meski jarak luncur yang teramati tidak terlalu jauh, Nia mengaku belum bisa memastikan potensi bencana yang akan ditimbulkan.

"Jarak luncur itu hasil pantauan yang sudah terjadi tadi. Kalau potensinya kita belum tahu," jelasnya.

Sampai saat ini, Gunung Semeru masih berstatus waspada level 2. Warga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 1 hingga 5 kilometer dari kawah.

Warga juga diimbau untuk tidak beraktivitas di sepanjang aliran Curah Besuk Kobokan.

"Tingkat aktivitasnya masih level 2 waspada dan dengan rekomendasi agar tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dan 5 kilometer.

Khususnya di sektor tenggara sepanjang aliran Besuk Kobokan. Jadi memang tidak boleh ada aktivitas di lokasi itu," jelasnya.

Relawan Berlarian Selamatkan Diri

Saat Gunung Semeru memuntahkan APG pada Kamis 16 Desember 2021, di saat yang bersamaan tim Gabungan SAR tengah mencari korban yang belum ditemukan di hari terakhir pencarian.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung sejumlah lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa, 7 Desember 2021.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung sejumlah lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa, 7 Desember 2021. (Sekretariat Presiden)

Kejadian tersebut pun membuat seluruh relawan langsung “balik kanan”.

Baca juga: Ikan Mas Berukuran Besar Selamat di Lokasi Terdampak Erupsi Semeru, Khofifah: Sebuah Keajaiban

Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang mengatakan, peristiwa tersebut berlangsung saat petugas SAR sedang mencari warga yang belum ditemukan di hari terakhir pencarian.

"Harapannya kami hari terakhir ini bisa maksimal untuk pencarian korban. Kebetulan tadi pagi cuaca mendukung.

Semua tim gabungan SAR sudah ada di lokasi semua tadi," ujarnya, Kamis 16 Desember 2021.

Detik-detik Tim Relawan Berlarian Usai Gunung Semeru Mengeluarkan APG

Salah satu titik pencarian adalah tambang pasir Haji Satuhan.

Sejumlah relawan yang berada di sana berlarian begitu Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran.

Kejadian ini terekam dalam sebuah video. Video itu diunggah lewat akun Instagram @Call112surabaya.

Dalam video berdurasi satu menit itu, terlihat beberapa orang berpakaian oranye berlarian, ada pula yang mengendarai kendaraan roda dua dan alat berat.

"Mohon izin selamat pagi, kita di tambang pasir Haji Satuhan, keseluruhan SAR gabungan disuruh balik karena lahar dingin turun.

Ayo cepetan-cepetan, cepet-cepet. Jadi diperintahkan untuk seluruh petugas pencarian balik kanan. Cepet-cepetan," ucap seseorang dalam video.

Baca juga: Peringatan Dini Erupsi Semeru Tidak Terdengar? Warga Diam Videokan Erupsi, Ini Kata Gubernur Jatim

Joko menjelaskan, peristiwa itu direkam sekitar pukul 09.30 WIB.

"Iya, video itu petugas yang ada di tambang pasir Haji Satuhan. Erupsi Semeru berupa awan panas guguran (APG).

Tercatat di seismograf amplitudo maksimum 25 mm lama gempa 912 detik. Jarak luncur 4,5 km dari puncak arah Besuk Kobokan," ungkapnya.

Dikatakan Joko, sebagai langkah kewaspadaan, komandan SAR langsung mengontak petugas di tiga titik lokasi pencarian supaya segera meninggalkan tempat.

Selain tambang pasir Haji Setahun, pencarian juga dilakukan di dua lokasi di Curah Kobokan.

Seperti Bom Meledak

Juwiyanto anggota Kodim 0822/Bondowoso mengatakan, saat Semeru terjadi erupsi susulan dirinya sedang membantu penyisiran korban di Sungai Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Dari lereng Gunung Semeru dia melihat kepulan asap tebal meluncur ke sungai, sesaat kemudian muncul percikan api.

Kondisi Gunung Semeru saat meluncurkan awan panas guguran beberapa waktu lalu.
Kondisi Gunung Semeru saat meluncurkan awan panas guguran beberapa waktu lalu. (SURYA.CO.ID/Tony Hermawan)

"Kayak bom meledak semua saya suruh lari," kata Juwiyanto dilansir Tribun-Bali.com dari Surya.co.id pada Jumat 17 Desember 2021 dalam artikel berjudul BREAKING NEWS Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga Candipuro Lumajang Berhamburan Keluar Rumah.

Pantauan di lokasi, adanya informasi Gunung Semeru terjadi erupsi susulan warga dan semua petugas gabungan yang menangani bencana berlari mengamankan diri.

"Lari mengungsi di Kecamatan Candipuro," ungkap Ridho salah seorang warga.

Baca juga: KISAH Korban Erupsi Semeru: Warga Temukan Uang Rp 50 Juta Tertimbun Abu Vulkanik, Ikan Mas Selamat

Wapres Batalkan Kunker ke Lumajang

Dilansir Tribun-Bali.com dari Tribunnews.com pada Jumat 17 Desember 2021, dalam artikel berjudul Batal Temui Pengungsi karena Semeru Kembali Erupsi, Wapres Sampaikan Maaf: Jangan Lagi Merasa Sedih, Wakil Presiden Ma'ruf Amin diketahui batal mengunjungi posko pengungsian Gunung Semeru usai guguran awan panas kembali terjadi.

Agenda Ma'ruf Amin digantikan teleconference di Kecamatan Pasirian, Lumajang.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin teleconference di Kecamatan Pasirian, Lumajang
Wakil Presiden Ma'ruf Amin teleconference di Kecamatan Pasirian, Lumajang (BPMI Setwapres)

Dalam teleconference, Ma'ruf sempat berbicara dengan masyarakat dan meminta maaf.

"Saya menyampaikan pada warga yang terdampak, masyarakat yang mendengarkan arahan kita hari ini.

Pada masyarakat warga yang terdampak saya mohon maaf karena rombongan saya tidak bisa bertatap muka," kata Ma'ruf dalam teleconference, Kamis 16 Desember 2021.

Ma'ruf Amin juga memastikan pihaknya telah menyiapkan tempat tinggal bagi warga terdampak dan sarana prasarana yang rusak.

"Alhamdulillah, semua sudah disiapkan. Insya Allah tempat tinggalnya sudah akan dibangun, jalan-jalannya sudah akan dibuat, jembatannya juga sudah akan dibuat. Jangan lagi merasa sedih, merasa susah," ujarnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved