Erupsi Semeru

KISAH Korban Erupsi Semeru: Warga Temukan Uang Rp 50 Juta Tertimbun Abu Vulkanik, Ikan Mas Selamat

Uang sebanyak Rp 50 juta itu terpendam dalam abu vulkanik erupsi Gunung Semeru di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Noviana Windri
ANTARA FOTO/ZABUR KARURU
Warga mengamati truk pengangkut pasir yang tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu, 5 Desember 2021. Akibat awan panas guguran Gunung Semeru tersebut puluhan rumah warga rusak dan ratusan warga mengungsi. 

TRIBUN-BALI.COM – Bencana Erupsi Gunung Semeru disertai guguran awan panas yang menerjang desa disekitar gunung di Jawa Timur.

Warga sekitar Gunung Semeru dikejutkan dengan luncuran awan panas yang tidak terduga.

Hal tersebut pun membuat wilayah sekitar Gunung Semeru luluh lantah tidak berbekas.

Saat ini pihak Tim SAR masih mengevakuasi korban Gunung Semeru yang diduga masih tertimbun pasir hasil erupsi.

Usai erupsi dari gunung tertinggi di Indonesia bukan hanya kehilangan harta benda, namun puluhan orang dikabarkan meninggal dunia dalam bencana alam tersebut.

Baca juga: 4 Amalan Pak Roh, Pemilik Rumah yang Lolos dari Terjangan Erupsi Semeru: Membaca Surat Ini 31 Kali

Baca juga: Kendaraan Nyeleneh dan Berknalpot Brong Diamankan Polsek Payangan Gianyar Saat Cikon Nataru

Dilansir Tribun-Bali.com dari TribunnewsBogor.com pada Jumat, 10 Desember 2021 dalam artikel berjudul Kisah Korban Erupsi Gunung Semeru, Warga Cari Uang Rp 50 Juta yang Terpendam Dalam Abu Vulkanik, salah satu warga yang ada yang tengah mengais uang di balik tumpukan abu vulkanik Gunung Semeru.

Uang sebanyak Rp 50 juta itu terpendam dalam abu vulkanik erupsi Gunung Semeru di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Uang puluhan juta itu milik Hari, warga setempat yang sempat mengungsi saat terjadi erupsi Gunung Semeru.

Tiga hari setelah erupsi Gunung Semeru, Hari kembali ke rumahnya untuk mengambil sisa-sisa barang berharga miliknya termasuk uang yang terpendam di bawah tumpukan abu vulkanik.

Hari berhasil mengamankan mobil Mitsubishi Xpander yang terparkir di garasi rumahnya yang rusak akibat terjangan abu vulkanik.

Puing-puing rumah berjatuhan menghantam mobilnya yang terparkir di garasi.

Salah satu mobil yang rusak akibat guyuran abu vulkanik erupsi Gunung Semeru di Lumajang.
Salah satu mobil yang rusak akibat guyuran abu vulkanik erupsi Gunung Semeru di Lumajang. (Surya.co.id/danendra kusumawardana)

Mobil milik Hari pun mengalami kerusakan cukup parah. Kaca depan dan spion pecah. Bodi penyok dan dipenuhi abu vulkanik.

"Kalau ditotal, kerugian saya mencapai ratusan juta. Mobil ini rencananya saya evakuasi ke rumah saudara. Baru kemudian diperbaiki," paparnya.

Selain mobil, Hari sempat mengamankan uang puluhan di rumahnya. Uang tersebut terpendam abu vulkanik.

"Saya mengais uang di tumpukan abu vulkanik. Yang berhasil diamankan Rp 50 juta. Sisanya rusak terbakar," terangnya.

Hari bisa selamat dari ganasnya awan panas guguran Gunung Semeru karena sedang tidak ada di rumah.

Pada waktu yang sama, Hari kebetulan mendatangi acara di wilayah Pronojiwo.

Sedangkan anak dan istrinya bisa menyelamatkan diri dengan berlari sebelum Gunung Semeru memuntahkan awan panas.

Ikan Mas Berukuran Besar Selamat

Seekor ikan mas berukuran besar berhasil diselamatkan warga dari lokasi terdampak Erupsi Gunung Semeru.

Baca juga: Ikan Mas Berukuran Besar Selamat di Lokasi Terdampak Erupsi Semeru, Khofifah: Sebuah Keajaiban

Baca juga: Begini Nasib Bayi-bayi Santriwati Korban Rudapaksa Guru Pesantren, Keluarga Korban Geram

Hal tersebut pun diketahui lewat unggah foto dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di akun media sosial Instagram @khofifah.ip yang diunggah pada Kamis 9 Desember 2021.

Dalam unggahannya, tampak seorang pria berkopiah hitam, mengenakan atasan berwarna hijau sedang menggendong ikan mas berukuran besar.

Mulut ikan mas itu nampak kotor tertutup lumpur.

"Ikan mas ini berhasil selamat dari awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, Sabtu 4 Desember 2021.

Seekor ikan mas selamat dari Erupsi Gunung Semeru
Seekor ikan mas selamat dari Erupsi Gunung Semeru (Instagram / @khofifah.ip)

Padahal, rumah-rumah di Kampung Renteng, Lumajang tempat ikan mas ini ditemukan, semuanya hampir tertutup abu vulkanik," tulis Khofifah dalam keterangan unggahannya.

Seperti dikutip Tribun-Bali.com dari Kompas.com pada Jumat, 10 Desember 2021 dalam artikel berjudul Seekor Ikan Mas Selamat dalam Bencana Gunung Semeru, Khofifah: padahal Hampir Semua Tempat Tertutup Abu Vulkanik.

Gubernur Jatim itu pun menilai hal tersebut merupakan sebuah keajaiban.

 "Masya Allah. Kun Fayakun, jika Allah SWT berkehendak, maka tidak ada yang mustahil terjadi," tulisnya.

Gambar yang diunggah Khofifah tersebut dibenarkan seorang jurnalis Faiq Azmi yang kebetulan bertugas di lokasi daerah terdampak erupsi Semeru.

Baca juga: PB Wushu Indonesia Serahkan Bantuan Rp 500 Juta untuk Korban Bencana Erupsi Gunung Semeru

Baca juga: Lepas Liga Champions, Zlatan Ibrahimovic ke Skuat AC Milan Siap Habis-habisan Incar Gelar Scudetto

Menurut dia, foto tersebut diambil di wilayah Kampung Renteng, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang sehari setelah awan panas guguran menerjang pemukiman tersebut, Minggu 5 Desember 2021.

"Saya lihat sendiri ada seorang pria berlari membawa ikan berukuran besar di kampung Renteng sekitar jam 10 pagi," katanya dikonfirmasi Kamis malam.

Ibu Hamil 9 Bulan Berlari Selamatkan Diri

Salah satu cerita korban selamat Erupsi Gunung Semeru, Ayuningsih (23) menceritakan dalam kondisi hamil besar, ia harus berlalu belasan kilometer, menyelamatkan diri dari sapuan Awan Panas Guguran Gunung Semeru.

Dilansir Tribun-Bali.com dari Surya.co.id pada Rabu, 8 Desember 2021 dalam artikel berjudul Dramatis! Ibu Hamil 9 Bulan Lari Belasan Kilometer Selamat dari Hujan Batu Gunung Semeru Meletus, Ayu menceritakan saking paniknya, Ayu menyelamatkan diri dengan cara berlari sembari dipapah sama suaminya Mohamad Nur Efendy (23).

Ia berlari belasan kilometer hingga sampai ke tempat aman.

"Usia kehamilan saya sembilan bulan. Saya tak memikirkan apa-apa, pokoknya saya, anak yang dikandung, dan suami selamat," katanya, Senin, 6 Desember 2021.

Selama berlari ia merasakan nyeri pada perutnya. Selain itu, kakinya pun sempat terinjak-injak warga lain saat berlari hingga lecet.

Baca juga: GELEGAR Suara Petir di Gunung Semeru Sebelum Presiden Jokowi Tiba di Lumajang

"Alhamdulilah tak ada masalah pada janin. Janin yang saya kandung sehat. Saya langsung mendapat pemeriksaan kandungan dan penanganan di Puskesmas Penanggal usai lolos dari awan panas," ungkapnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung sejumlah lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa, 7 Desember 2021.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung sejumlah lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa, 7 Desember 2021. (Sekretariat Presiden)

Harta benda Ayu rusak tak bersisa dihempas awan panas. Sedang, Ayu diperkirakan dalam waktu dekat akan melahirkan.

"Semoga ada yang membantu biaya persalinan. Karena tidak ada harta benda benda, termasuk uang yang bisa diselamatkan," harapnya.

Sementara, petugas piket Pos Kesehatan di Puskesmas Penanggal, Suwarno menyebut janin yang dikandung Ayu dalam kondisi sehat.

Setiap hari, kondisi kesehatan janin dan Ayu rutin dipantau bidan.

"Nanti, untuk persalinannya, dilakukan di RSUD Pasirian atau RSUD Haryoto Lumajang. Karena peralatannya lebih lengkap," pungkasnya.

Selamat dari Kepungan Lava

Lina (23), seorang warga Dusun Curah Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, merupakan satu di antara warga yang berhasil menyelamatkan diri.

Baca juga: KISAH Korban Erupsi Semeru: Ibu Hamil Berlari Berlasan Kilometer, Kebingungan Cari Tempat Aman

Sebelum itu, ia bersama keluarganya sempat terjebak selama 30 menit dari kepungan lava.

Saat itu abu vulkanik menghujam dari langit rumahnya. Sedangkan lahar dingin meluap hingga ke jalanan depan rumahnya.

"Dengar ledakan sama suara batu dari atap semua keluar. Di jalan itu sudah ada lahar dingin," kata Lina dilansir Tribun-Bali.com dari Tribunnews.com pada Rabu, 8 Desember 2021 dalam artikel berjudul Ibu Hamil 9 Bulan Lolos dari Awan Panas Semeru, Lari Belasan Kilo, Tak Lagi Peduli Perut Nyeri.

Dalam kondisi panik, Lina mengaku sempat kebingungan mencari jalur evakuasi. Apalagi sebelumnya tak ada peringatan dini bahwa Gunung Semeru akan erupsi hebat di hari itu.

Dia akhirnya memutuskan lari keluar dari rumahnya untuk mencari tempat yang dirasa lebih aman.

"Saya pokoknya lari, baru sampai Dusun Kamar Kajang ada Tim SAR. Mobil mereka gak bisa masuk, karena banyak pohon yang jatuh," cerita Leni sambil menyeka air mata.

Kini, sudah tiga hari ini sejak Sabtu lalu, Lina dan keluarganya bertahan di Posko pengungsian Balai Desa Penanggal.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved