Berita Bali
Varian Baru Bikin Lebih Waspada, Luhut Sebut Omicron Kunci Pemulihan Ekonomi Tahun Depan
Belum berakhir penanganan Covid-19 varian Delta, dunia kini dihadapkan kembali dengan mutasi baru virus Covid-19, yakni varian Omicron
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Varian ini diyakini berkembang 70 kali lebih cepat dari varian awal corona dan varian Delta dalam 24 jam.
Varian Omicron terdeteksi akhir November di Afrika Selatan (Afsel).
WHO memasukkannya ke dalam varian of concern,yang perlu diwaspadai bersama Delta.
Kemenkes RI menyatakan saat ini dilaporkan sudah lebih dari 72 negara terinfeksi, meski bergejala ringan, Inggris melaporkan kematian pertama Omicron awal pekan ini.
Unud Antisipasi dengan Ekosistem Pendidikan Hybrid
VIRUS Covid-19 jenis Omicron sudah masuk ke Indonesia.
Seluruh fasilitas kesehatan maupun instansi yang melakukan kegiatan turut melakukan antisipasi.
Salah satunya, Universitas Udayana (Unud).
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi, I Putu Gede Adiatmika mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan ekosistem pendidikan secara hybrid.
"Untuk masalah pembelajaran tatap muka, kami sudah mulai mempersiapkan ekosistem pendidikan secara hybrid. Mahasiswa, dosen dan pegawai akan diberikan surat persetujuan untuk melakukan tatap muka," kata dia, Jumat 17 Desember 2021.
Nantinya seluruh elemen yang diberikan surat persetujuan tersebut akan diberikan kebebasan untuk memilih apakah akan melakukan pembelajaran tatap muka atau secara daring kembali.
"Mereka boleh datang ke kampus untuk kegiatan offline. Kalau memang tidak, mereka bisa secara online mengikuti PTM. Dan terkait dengan varian virus Omicron kami akan lebih mengintensifkan pengawasan mereka melalui aplikasi PeduliLindungi dan prokes yang ketat," tambahnya.
Nantinya jika ada yang sepakat untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka, maka nantinya sejumlah 50 persen dari daya tampung yang akan melakukan PTM dan sisanya secara online lalu besoknya akan bertukar.
"Kalau untuk saat ini lebih banyak memilih online, namun kami tidak membatasi kalau mau datang konsultasi ke dosen, silakan. Dosen sudah hadir setiap hari," sambungnya.
Bersamaan dengan hari tersebut, Unud kebetulan tengah mengadakan media gathering dengan beberapa media lainnya dengan tujuan membangun sinergi pada beberapa media, baik media mainstream, online dan cetak.
"Dengan sinergi ini kami berharap mampu memberikan sinergi dan memberikan informasi tentang bagaimana aktivitas kami di Universitas Udayana dalam rangka membangun dalam masyarakat," paparnya.
Kerjasama dengan media tidak hanya dalam aspek penyiaran informasi dari Unud, pihaknya juga berharap melalui sinergi ini mahasiswa juga dapat magang di media-media yang ada.
Sehingga mereka mendapatkan kemampuan untuk meningkatkan kompetisi. (zae/gil/sar)
Kumpulan Artikel Bali