Berita Bali

Wisatawan Domestik Mulai Mengalir ke Bali via Gilimanuk, Koster:Setiap Hari 25.000 Wisdom Masuk Bali

Peningkatan arus masuk wisatawan domestik itu membuat rumah makan dan restoran di sepanjang jalan Gilimanuk-Denpasar menjadi “hidup” kembali

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Made Ardhiangga Ismayana
Pemeriksaan terhadap kendaraan dan penumpang di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, oleh petugas terkait dan aparat keamanan, Minggu (19/12/2021). 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Peningkatan arus kendaraan yang melintas dari Jawa menuju Bali, meningkat dibanding hari-hari biasanya.

Peningkatan terjadi pada akhir pekan atau weekend ini, terutama pada Jumat, Sabtu dan Minggu. Wisatawan domestik (wisdom) mendominasi para pelalu-lintas itu.

Dari informasi di yang dihimpun, kedatangan kendaraan wisatawan berupa bus dan kendaraan pribadi sudah terjadi sejak awal pekan lalu dan diperkirakan akan meningkat menjelang akhir Desember atau saat pergantian tahun.

Wisdom yang mengalir ke Bali dengan kendaraan bus terlihat mendominasi.

Peningkatan arus masuk wisatawan domestik itu membuat rumah makan dan restoran di sepanjang jalan Gilimanuk-Denpasar menjadi “hidup” kembali setelah hampir dua tahun “mati” akibat pandemi yang memukul sektor pariwisata.

Baca juga: Dukung Kebangkitan Pariwisata, Menparekraf Resmikan KM Kirana VII di Pelabuhan Benoa

“Ya, memang terjadi peningkatan pengunjung sejak beberapa waktu lalu. Hari biasa memang ada, tapi paling gencar pada akhir pekan, dan terjadi sejak pekan lalu,” ucap salah satu pemilik warung makan di Jembrana.

Peningkatan kunjungan wisatawan domestik ke Bali yang masuk melalui Pelabuhan Gilimanuk diprediksi akan terjadi hingga beberapa hari ke depan sampai malam pergantian tahun.

Atas hal ini, Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol I Gusti Putu Dharmanatha pun melakukan peningkatan pengamanan untuk arus masuk ke Pelabuhan Gilimanuk.

Menurut Dharmanatha, memang sudah ada peningkatan lalu lintas barang dan orang yang masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. Oleh karena itu, pengamanan Pelabuhan Gilimanuk sudah ditingkatkan. Apalagi, arus wisatawan yang mengalir saat ini diprediksi akan lebih meningkat dalam sisa waktu Desember ini.

"Pemeriksaan barang dan orang lebih intensif lagi, khususnya yang masuk Bali," ucap Dharmanatha, Minggu (19/12/2021).

Dharmanatha mengungkapkan, pihaknya tidak hanya berfokus pada urusan kelancaran lalu lintas barang dan orang, namun sekaligus melakukan antisipasi keselamatan dan keamanan.

Yang paling penting untuk saat ini ialah pencegahan penyebaran Covid-19, dengan terus memonitor penerapan protokol kesehatan, syarat berupa hasil rapid test dan vaksinasi Covid-19.

“Seperti yang sudah disampaikan pimpinan, Kapolres Jembrana, bahwa syarat masuk Bali ialah vaksinasi Covid-19 dosis II dan rapid test. Kami bersama instansi terkait bersinergi untuk meningkatkan pengamanan pintu masuk Bali," tandas Dharmanatha.

Tidak Sepi

Terpisah, Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan bahwa Bali sebetulnya tidak benar-benar sepi wisatawan. Bahkan setiap hari rata-rata ada 25.000 wisatawan domestik (wisdom) datang ke Bali.

Ditemui usai meresmikan Pasar Rakyat Gianyar, Sabtu (18/12/2021), Koster mengatakan, sepinya wisatawan mancanegara bukan kesalahan pemerintah pusat ataupun Pemprov Bali. Namun, kata dia, dalam situasi pandemi ini, banyak negara yang masih membatasi warganya untuk berwisata ke luar negeri. Bahkan dari 19 negara yang diperbolehkan masuk ke Bali di masa pandemi ini, semua masih melarang warganya bepergian ke luar negeri.

Baca juga: Omicron Sudah Masuk Indonesia, Gubernur Bali Keluarkan Surat Edaran Cegah Covid-19 Saat Libur Nataru

"Meskipun pintu sudah kita buka sejak Oktober lalu, tapi ternyata kasus Covid-19 di sejumlah negara itu dinamis sekali. Mengalami perkembangan. Bahkan muncul varian baru. Sehingga, dari 19 negara yang kita buka untuk masuk ke Bali, malah negara-negara itu yang mengeluarkan kebijakan melarang warganya berwisata ke luar negeri," ujar Koster yang juga Ketua PDIP Bali.

Hal tersebut lah, sebut Koster, yang menyebabkan hingga saat ini tidak ada wisatawan mancanegara yang masuk Bali.

"Karena memang Covid-nya lagi naik di sana. Lonjakan kasus terjadi, bahkan ada negara yang melakukan lockdown. Australia juga melarang orang luar masuk ke Australia. Dan juga warganya dilarang keluar. Apalagi sekarang muncul varian baru, yaitu Omicron ini. Jadi semakin ketat," ujarnya. 

Koster menegaskan, pihaknya bersyukur saat ini angka vaksinasi Covid-19 Jawa-Bali cukup tinggi. Di Bali sendiri, warga yang telah melakukan vaksinasi tahap 1 sudah mencapai 102 persen dan vaksinasi ke 2 sudah mencapai 90 persen. Di Jawa atau Jakarta sendiri, cakupan vaksinasinya sudah mencapai 100 persen. Karena itu, interaksi antara warga Bali, Jakarta atau Jawa pada umumnya sudah sangat aman. Karena itu, pihaknya pun meminta agar insan pariwisata fokus menggarap wisatawan domestik.

"Interaksi antara warga Jakarta atau Jawa pada umumnya dan Bali itu sudah aman sekali. Itu terbukti hampir 3 bulan kasus di Bali ini sudah landai dan stabil. Meskipun wisatawan domestik yang datang ke Bali ini sudah cukup tinggi. Sekarang ini full terus penerbangannya," ujarnya.

Gubernur Koster mengatakan, rata-rata penerbangan domestik ke Bali saat ini mencapai 13 ribu orang per hari. Sementara untuk perjalanan darat juga sama. Karena itu, menurut Koster, aktivitas pariwisata di Bali sudah cukup tinggi. Bahkan ia pun berencana untuk menambah penerbangan kedi Bali.

"Kemarin saya berdiskusi dengan menteri pariwisata, berupaya untuk menambah penerbangan untuk akhir tahun ini. Sekarang Garuda Indonesia full, Lion Air full, Batik Air, Citilink juga. Garuda tidak bisa lagi nambah penerbangan karena keterbatasan pesawat, jadi kita upayakan berkerjasama dengan maskapai lain untuk menambah penerbangan ke Bali," terang Koster.

"Artinya, yang paling kondusif buat kita adalah wisatawan domestik. Kalau wisatawan mancanegara, walaupun kita buka, negaranya yang melarang warganya keluar. Jadi kan tidak jalan skemanya walaupun kita buka. Jadi mohon maaf, insan pariwisata jangan menyalahkan Pemerintah Bali. Ini terjadi karena memang negara wisatawan mancanegara yang masih menutup dirinya. Pasar domestik kita itu besar. Malahan lebih loyal. Jangan fokus pada wisatawan mancanegara. Nanti kalau situasi sudah bagus, gak diundang pun mereka (wisatawan asing) pasti datang," tandasnya.(ang/weg)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved