FENOMENA Solstis Desember: Terjadi Antara 20-21 Desember, Durasi Malam dan Siang Lebih Panjang
FENOMENA Solstis Desember: Terjadi Antara 20-21 Desember, Durasi Malam dan Siang Lebih Panjang
“Solstis tidak memengaruhi aktivitas seismik, vulkanologis, maupun oseanografik,” tegas dia.
Untuk diketahui, bumi berotasi pada sumbunya selama 23 jam 56 menit 4 detik dari Barat ke Timur berlawanan arah jarum jam.
Selain berotasi, Bumi juga turut berevolusi atau mengelilingi Matahari selama kurang lebih 365,24 hari.
Ketika Bumi mengelilingi Matahari, Bumi juga melakukan rotasi dengan kemiringan sumbu 66,5 derajat terhadap bidang edar atau orbit Bumi (disebut ekliptika) atau 23,5 derajat terhadap sumbu kutub langit Utara (yakni bidang yang tegak lurus terhadap ekliptika).
Hal inilah yang menyebabkan posisi Matahari tidak selalu berada di ekuatr ketika tengah hari melainkan berada di sebelah utara maupun selatan Ekuator.
Adapun garis lintang yang mana Matahari berada tepat di atas kepala ketika Solstis Desember disebut sebagai Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn), terletak di 23,4 derajat Lintang Selatan.
Ketika Solstis Desember, belahan Bumi Selatan akan lebih condong dan lebih dekat ke arah Matahari.
Sehingga radiasi Matahari yang diterima lebih besar dan lebih lama dibandingkan dengan belahan Bumi Utara untuk waktu yang sama.
Dengan demikian durasi siang untuk belahan Bumi Selatan ketika Solstis Desember akan lebih lama dibandingkan dengan belahan Utara.
Durasi Siang Ketika Solstis Desember di Indonesia
1. Kupang = 12,75 jam
2. Pulau Jawa = 12,55 - 12,45 jam
3. Pontianak = 12,1 jam
4. Sabang = 11,8 jam
Adapun durasi siang di bawah lingkar kutub Utara seperti Lintang 65,7 derajat LU saat Solstis Desember yakni 3,1 jam.