Berita Nasional
Menko Luhut: Pemerintah Sangat Mempertimbangkan Masa Karantina Jadi 14 Hari Jika Omicron Makin Luas
Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bila pemerintah akan mempertimbangkan menambah masa karantina terpusat
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM – Menteri Koordinatir Bidang Maritim dan Investas (Menko Marivenves) sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bila pemerintah akan mempertimbangkan menambah masa karantina terpusat.
Hal ini karena melihat perkembangan varian baru virus Corona (Covid-19) Omicron yang kian meluas.
Baca juga: Varian Omicron Makin Meluas, Pemerintah Pertimbangkan untuk Tambah Masa Karantina Jadi 14 Hari
Baca juga: Simak Cara Melindungi Anak dan Keluarga Dari Omicron
Adapun masa karantina yang semula 3 hari, lalu menjadi 10 hari kemudian akan ditingkatkan menjadi 14 hari.
Pada konferensi pers virtual terkait Evaluasi PPKM yang tayang di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 20 Desember 2021, Luhut menjelaskan perpanjangan masa karantina menjadi 14 hari akan terjadi apabila penyebaran varian Omicron di Indonesia semakin meluas.
“Sangat mempertimbangkan untuk meningkatkan masa karantina menjadi 14 hari, disaat penyebaran Varian Omicron ini semakin luas,” jelasnya dikutip Tribun-Bali.com dari Tribunnews.com pada Selasa, 21 Desember 2021 dalam artikel berjudul Luhut Sebut Pemerintah akan Pertimbangkan Tingkatkan Masa Karantina Jadi 14 Hari Jika Omicron Meluas.
"Saya ulangi pemerintah sangat mempertimbangkan masa karantina menjadi 14 hari jika penyebaran varian Omicron ini semakin meluas," sambungnya.
Lebih lanjut Luhut meminta semua pihak untuk bisa menahan diri.
Hal ini dimaksudkan agar lonjakan kasus Covid-19 pada Juli lalu tidak terulang kembali di Indonesia.
Baca juga: Varian Omicron Makin Meluas, Pemerintah Pertimbangkan untuk Tambah Masa Karantina Jadi 14 Hari
"Jadi, saya mohon kita semua menahan diri, kita jangan mengulangi masa yang begitu mencekam pada bulan Juli tahun ini," imbuhnya.
Tambah Daftar Larangan Negara Berkunjung ke Indonesia
Usai Rapat Terbatas pada Senin, 20 Desember 2021, Koordinator PPKM wilayah Jawa-Bali, Luhut menjelaskan akan menambahkan daftar negara yang dilarang masuk ke Indonesia.
Adapun daftar-daftar negara baru yang dilarang masuk ke Indonesia adalah Inggris, Norwegia dan Denmark.
Selain itu, Luhut menuturkan selain menambahkan 3 negara baru dalam larangan berkunjung ke Indonesia, Menko Marves juga membuka 1 negara dalam kunjungan ke Indonesia.
"Mengikuti perkembangan terjadi pemerintah akan melakukan penambahan negara UK (Inggris), Norwegia, dan Denmark dan menghapus Hongkong dalam daftar tersebut untuk mempertimbangkan penyebaran Omicron yang cepat di ketiga negara," ujarnya.
Dilansir Tribun-Bali.com dari Tribunnews.com pada Selasa, 21 Desember 2021 dalam artikel berjudul Tribunnews.com dengan judul Omicron Makin Meluas, Indonesia Tambah Daftar Larangan Masuk WNA, Masa Karantina Akan Diperpanjang, sebelum 3 negara tersebut ada 11 negara yang dilarang masuk ke Indonesia untuk mengantisipasi meluasnya varian Omicron.
Ke-11 negara tersebut diantaranya yakni: Afrika Selatan, Botswana, Hongkong, Angola, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambik, Namibia, Eswatini, dan Lesotho.
Baca juga: Pemkab Badung Lakukan Antisipasi Masuknya Covid-19 Varian Omicron, Dinkes Siapkan Tempat Isoter
Lebih lanjut, Luhut menjelaskan, saat ini pemerintah terus memonitor perkembangan varian Omicron yang kini telah berada di 90 negara di dunia.
Hal itu pun tidak akan menumpu kemungkinan, bila nantinya jumlah negara yang akan dilarang masuk ke Indonesia bertambah.
"Saya kira kita akan lihat, kalau nanti banyak negara lain yang makin parah, ya kita juga akan menyesuaikan," tuturnya.
Awal Mula Omicron di Indonesia
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kasus pertama penularan varian Omicron di Indonesia ini bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Wisma Atlet.
Ia menyebutkan bila pasien yang terkonfirmasi positif varian Omicron tidak mengalami gejala.
Pasien pertama varian omicron tersebut diketahui bekerja sebagai petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
Ia diketahui positif Covid-19 pada pemeriksaan rutin tanggal 8 Desember 2021.
Bahkan, setelah pemeriksaan kedua berlangsung, pasien tetap mendapatkan hasil negatif.
"Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang pada 8 Desember lalu dites dan hasilnya positif (Covid-19). Kemudian, pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing," ujar Budi dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 16 Desember 2021.
"Hasilnya keluar pada 15 Desember, yakni dari tiga orang yang positif tadi, satu orang dipastikan terdeteksi (terpapar) varian Omicron," lanjutnya dilansir Tribun-Bali.com dari Kompas.com pada Kamis, 16 Desember 2021 dalam artikel berjudul BREAKING NEWS: Satu Kasus Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia.
Sementara itu, dua orang lain yang positif dipastikan tidak terpapar varian dari Afrika Selatan itu.
“Ketiga pasien ini ada di karantina di Wisma Atlet dan tanpa gejala. Mereka juga sudah diambil hasil PCR keduanya dan hasil PCR-nya semuanya negatif," jelasnya.
(*)