Berita Denpasar

Desa Padangsambian Kelod Denpasar Miliki Air Mineral Kemasan Sendiri Bernama Watera

Desa Padangsambian Kelod Denpasar miliki air mineral kemasan.Air kemasan ini bernama Watera dengan tagline Extra Oxygen.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Karsiani Putri
Putu Supartika
Perbekel Desa Padangsambian Kelod, I Gede Wiyaja Saputra menunjukkan air mineral dalam kemasan Watera 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Desa Padangsambian Kelod Denpasar miliki air mineral kemasan.

Air kemasan ini bernama Watera dengan tagline Extra Oxygen.

Perbekel Desa Padangsambian Kelod, I Gede Wiyaja Saputra mengatakan air ini mulai diluncurkan pada tahun 2018 lalu.

Baca juga: Pelebon Ida Tjokorda Pemecutan XI Digelar 21 Januari 2022 di Denpasar, Gunakan Bade Tumpang Sebelas

Baca juga: DENPASAR TERKINI: Seorang Sopir Truk Dikeroyok hingga Kepalanya Robek di Teuku Umar Barat

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Bali Per Rabu 22 Desember 2021: Bertambah 6 Kasus Baru dan 2 Sembuh

Air mineral kemasan ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Padang Sambian Kelod bekerjasama dengan warga.

“Air kemasan ini kami luncurkan sejak booming Denpasar jadi Kota Bumdes, sesuai dimana sesuai dengan UU Nomor 6 bahwa desa wajib miliki Bumdes,” kata Wijaya saat diwawancarai Kamis, 23 Desember 2021.

Untuk pengolahan air mineral ini dilakukan di wilayah Tabanan dengan memanfaatkan salah satu tanah milik warga Desa Padangsambian Kelod.

Baca juga: Simak Cara Cek Tarif Resmi Hotel Karantina Via Online

Baca juga: BREAKING NEWS: Warung di Denpasar Terbakar, Satu Orang Alami Luka Bakar

“Kebetulan ada warga kami yang punya lahan di Tabanan, lalu kami kerjasamakan dengan Bumdes untuk memproduksi air mineral kemasan ini,” kata pria yang juga Ketua Forum Perbekel Lurah Kota Denpasar.

Produksi air mineral ini memakan waktu hampir setahun yang dimulai awal tahun 2018.

Dimulai dari melaksanakan pengecekan di laboratoriun, uji kelayakan, izin dari BPOM, mencari label SNI hingga saat ini sudah mendapat sertifikat halal dari MUI.

“Banyak tantangan yang kami lewati dalam pembuatan air mineral ini. Dari awal tahun 2018 kami mulai berproses dan kami memang didukung oleh pemerintah,” katanya.

Watera ini kemudian didistribusikan kepada masyarakat yang ada di Padangsambian Kelod untuk keperluan upacara keagamaan.

Selain itu, setiap acara yang digelar oleh banjar maupun dusun wajib menggunakan air mineral kemasan ini.

“Bagi banjar yang menggunakan air ini ada take and give, intinya dari banjar untuk banjar,” katanya.

Untuk saat ini penjualan Watera ini dilakukan di Bumdes dan belum dijual di secara umum.

“Respons masyarakat astungkara sangat baik dan didukung karena dengan ini desa kami punya brand tersendiri,” katanya.

Untuk satu dusnya, air mineral kemasan ini dijual dengan harga Rp31 ribu.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved