Berita Bali

Soal RS Internasional, Fraksi Golkar DPRD Bali Desak Pusat Tingkatkan Pelayanan di RS yang Sudah Ada

Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali, Wayan Rawan Atmaja mengatakan bahwa secara umum, pihaknya mendukung gagasan pembangunan rumah sakit itu

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali, I Wayan Rawan Atmaja 

Lebih baik, menurut dia uang yang digunakan untuk membangun rumah sakit tersebut dialihkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang sudah ada, seperti RSUP Sanglah dan RS Bali Mandara.

“RS Sanglah diutamakan dulu untuk pelayanan masyarakat kita. RSBM yang ada sekarang sudah bagus dan memadai untuk wisatwan. Ngapain buang-buang uang, pasti tujuannya untuk para wisatawan akan dibangun RS Internasional, dan masyarakat menengah kebawah bagaimana?” tanya dia.

Dengan demikian pihaknya berharap agar RS Sanglah ditata ulang, termasuk parkirnya agar bisa dibuatkan  parkir bawah tanah.

“Ditata ulang, mungkin bisa ditingkat dan ke bawah buat parkir kan elok. Stop RS Internasional tidak prioritas,” tegas Rawan Atmaja.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Rumah Sakit (RS) Internasional Bali yang terletak di Kawasan Wisata Sanur, Kota Denpasar, Provinsi Bali, pada Senin, 27 Desember 2021.

Pembangunan rumah sakit ini diharapkan bakal menjadi salah satu destinasi wisata kesehatan warga negara Indonesia yang selama ini banyak berobat ke luar negeri.

"Alhamdulillah pada pagi hari ini kita akan memulai pembangunan Rumah Sakit Bali International Hospital yang ini nantinya akan bekerja sama dengan Mayo Clinic dari Amerika. Kita harapkan nanti Sanur ini menjadi KEK kesehatan dan kita harapkan tidak ada lagi, kalau ini jadi, tidak ada lagi rakyat kita, masyarakat kita yang pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," ujarnya dalam sambutannya.

Jokowi menyebutkan bahwa selama ini sebanyak dua juta masyarakat Indonesia setiap tahunnya pergi ke luar negeri untuk berobat.

Menurut Jokowi, sejumlah negara menjadi tujuan berobat para warga negara Indonesia, seperti Singapura, Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, dan tempat-tempat lainnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Presiden Jokowi ke Bali, Hadiri Groundbreaking RS Internasional & Tinjau Pameran IKM

"Kita kehilangan Rp97 triliun karena itu," imbuhnya.

Jokowi pun mengapresiasi rencana pembangunan Rumah Sakit Internasional Bali yang telah digagas oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) beserta jajarannya tersebut.

Bahkan, ia juga berharap Bali akan menjadi destinasi wisata kesehatan yang nantinya akan meningkatkan wisatawan ke Pulau Bali.

"Saya sangat mengapresiasi, menghargai dan kita harapkan nanti di pertengahan 2023 rumah sakit ini sudah selesai dan bisa operasional," ungkapnya.

Tidak hanya itu, ia juga ingin agar obat-obatan, bahan baku obat, hingga alat-alat kesehatan tidak lagi impor dari luar negeri.

"Kita harus berhenti untuk mengimpor barang-barang itu lagi dan kita lakukan, kita produksi sendiri di negara kita," tandasnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved