Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
KABAR TERBARU Kasus Subang: Sketsa Wajah Pelaku Pembunuhan Bisa Saja Salah, Apa Penyebabnya?
KABAR TERBARU Kasus Subang: Sketsa Wajah Pelaku Pembunuhan Bisa Saja Salah, Apa Penyebabnya?
TRIBUN-BALI.COM - Menjelang lima bulan bergulir, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang perlahan mulai menunjukkan titik terang.
Hal itu setelah kepolisian mengumumkan sketsa wajah terduga pelaku pembunuhan yang terjadi pada 18 Agustus 2021 silam.
Hanya saja, hingga kini belum diketahui sketsa wajah yang dikantongi polisi itu berdasarkan dari penuturan saksi yang mana.
Terlebih lagi jumlah saksi yang telah diperiksa polisi terkait tewasnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu cukup banyak, yakni mencapai 69 orang.
Lantas, bisakah sketsa wajah pelaku yang dirilis kepolisian terjadi kesalahan?
Diketahui, sketsa wajah pelaku kasus Subang yang diumumkan oleh Polda Jabar telah membuat publik menebak-nebak sosok tersebut.
Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala memberikan tanggapan soal sketsa wajah pelaku kasus pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang.
Adrianus Meliala menyebut, sketsa yang dirilis polisi bisa saja terjadi kesalahan.
Menurutnya, sketsa tersebut didapat dari penuturan saksi.
"Mestinya," kata Adrianus Meliala saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Kamis (30/12/2021).
Namun, menurutnya sketsa tersebut bisa saja menjadi salah.
"Masalahnya, kalau ingatan saksi sudah terdistorsi, bagaimana?"
"Distorsi bisa terjadi karena kebanyakan ditanyain, karena sudah kelamaan atau karena saksi membaca atau mendengar hal-hal baru yang mungkin mempengaruhi kesaksiannya," kata Adrianus Meliala.
Polisi sendiri baru merilis sketsa terduga pelaku kasus Subang setelah empat bulan penyelidikan.
Menurut Adrianus Meliala, hal tersebut dikarenakan Polisi tidak memiliki gambaran detail terkait ciri-ciri pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.