Berita Bali
Dinkes Bali Lacak Tempat Wisata yang Dikunjungi Pasien Omicron Asal Surabaya: Menginap di Nusa Dua
Pelacakan kontak erat terhadap pasien Covid-19 varian Omicron di Jawa Timur tengah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM – Pelacakan kontak erat terhadap pasien Covid-19 varian Omicron di Jawa Timur tengah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menjelaskan, telah memerintahkan pihaknya menuju tempat pasien Omicron tersebut menginap di Bali.
“Sudah dilakukan tracing pada kontak erat di tempat menginap dan besok (hari ini) dilanjutkan dengan swab PCR,” ujar Suarjaya.
Seperti dikutip Tribun-Bali.com dari Kompas.com pada Senin 3 Januari 2022 dalam artikel berjudul Pasien Omicron Jatim Menginap dan Berwisata di Bali, Dinkes Bali Lacak Kontak Erat.
Lebih lanjut, Suaraja menuturkan, pasien yang terinfeksi varian baru Covid-19 Omicron merupakan warga Surabaya yang merupakan wisatawan domestik.
Baca juga: TERBARU Aturan Wajib Karantina 10-14 Hari untuk WNI yang Baru Pulang dari Luar Negeri
Wisdom tersebut berkunjung ke Bali menggunakan jalur darat dan mengunjungi sejumlah tempat-tempat wisata di Pulau Dewata pada tanggal 20 - 25 Desember 2021.
Diketahui selama lima hari berada di Bali, wisdom asal Surabaya tersebut bermalam di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung.
"Wisatawan domestik dari Surabaya. Dia (lewat) darat, pakai mobil pribadi dari Surabaya, dia menginap di daerah Sawangan Nusa Dua," kata Suarjaya.
Suarjaya memastikan seluruh tempat yang pernah dikunjungi oleh wisatawan tersebut akan dilacak.
Termasuk juga orang-orang yang kontak erat dengannya akan dilakukan tes usap PCR.
Kunjungi Sejumlah Tempat Wisata
Pihak pemprov Bali hingga kini terus melakukan koordinasi bersama Satgas Covid-19 Jawa Timur, termasuk dengan pasien yang terinfeksi varian baru Covid-19 Omicron.
Pemprov Bali pun menanyakan terkait lokasi mana saja yang telah dikunjungi wisdom asal Surabaya tersebut bersama sang keluarga.
"Dia lupa ke mana dan sama siapa saja, yang jelas dia sempat jalan-jalan ke beberapa tempat tapi dia tidak ingat dengan siapa saja bertemu," kata Suarjaya.
"Ke objek-objek wisata dia bilang. tapi karena dia sekarang lagi dirawat di rumah sakit, agak susah juga dikontak," lanjutnya.
Baca juga: FAKTA Kasus Omicron Pasien Asal Surabaya, Pulang Berlibur dari Bali, Dinkes Tracing Kontak
Suarjaya pun mengaku sedikit kesulitan melacak ke mana saja pasien tersebut berpindah lokasi.
"Dia cuma bilang (ke) tempat wisata, dia tidak merinci dan dia juga tidak tahu siapa yang ditemui, kan tidak kenal. Ini yang agak merepotkan. Tapi dia bilang sudah memakai aplikasi PeduliLindungi," jelasnya.
Pihaknya mengimbau warga yang berada di Bali untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
Apabila merasakan gejala Covid-19, dia meminta untuk sesegera mungkin melapor ke Satgas Covid-19 terdekat.
"Sekarang (kasus Covid-19 di Bali) masih landai, semoga tidak ada lonjakan kasus," tuturnya.
Tanggapan Pemkot Surabaya
Masih dilansir dari Kompas.com pada artikel berjudul Pasien Omicron Asal Surabaya Sempat Tinggal 6 Hari di Bali, Kunjungi Sejumlah Objek Wisata, pada Senin 3 Januari 2021, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membenarkan ada warganya yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron.
"Satu (sampel) Omicron yang dari Bali. Jadi ada yang pulang dari Bali, kami (sudah cek)," kata Eri di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Minggu, 2 Januari 2022.
Eri menjelaskan, masuknya kasus varian baru ini ke Surabaya berasal dari kasus luar kota, sama dengan kasus varian Delta dahulu.
"Tapi kan maneh teko luar kota seng mlebu (tapi yang masuk ini baru datang dari luar ota). Delta kan juga sama kemarin juga datang dari luar kota," kata dia.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Bali 2 Januari 2022: Bertambah 1 Kasus Baru, Nihil Kasus Sembuh dan Meninggal
Satgas Penanganan Covid-19 Surabaya pun kini melakukan sejumlah upaya. Salah satunya mengisolasi sementara rumah keluarga yang terjangkit.
"Area-area tempatnya kami lakukan blocking, juga untuk tempat-tempat yang lain," tutur Eri. Eri juga meminta jajarannya melakukan tracing.
Dia pun berpesan pada warga untuk menjaga Kota Surabaya dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
"Insya Allah kita tahan lah. Saya titip, warga Surabaya ayok dijogo (prokes) ojok los-losan (warga Surabaya ayo dijaga prokes, jangan kendor)," ujar dia.
(*)