Berita Denpasar

Kunjungan ke SDN 12 Sesetan, Fraksi Nasdem-PSI DPRD Denpasar Temukan Kelas Bocor dan Tembok Lapuk

Fraksi Nasdem-PSI DPRD Kota Denpasar melakukan pemantauan ke SDN 12 Sesetan, Desa Sidakarya, Denpasar, Bali.

Fraksi Nasdem-PSI DPRD Kota Denpasar
Fraksi Nasdem-PSI DPRD Kota Denpasar saat meninjau SDN 12 Sesetan, Desa Sidakarya, Denpasar, Bali. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Fraksi Nasdem-PSI DPRD Kota Denpasar melakukan pemantauan ke SDN 12 Sesetan, Desa Sidakarya, Denpasar, Bali.

Kegiatan pemantauan ini dilaksanakan pada Rabu, 5 Januari 2022.

Dalam pemantauan tersebut, ditemukan beberapa kelas yang bocor dan tembok yang sudah lapuk bahkan jebol.

Baca juga: Kisah di Balik Nasi Babi Guling Rp 5 Ribu di Jalan Hayam Wuruk Denpasar

Bahkan beberapa kelas di dua gedung sekolah sering dikeluhkan akibat kondisi ruang kelas sering tergenang saat musim hujan.

Fraksi Nasdem-PSI DPRD Kota Denpasar yang turun dipimpin langsung Ketua Fraksi, Anak Agung Gede Widiada hanya diterima oleh Guru Senior Agama Islam di sekolah tersebut Muhamad Husni serta Perbekel Sidakarya, I Wayan Madrayasa dan staf sekolah.

Sekolah yang berdiri sejak tahun 1983 tersebut hanya baru bisa merehab satu gedung dari 5 gedung sekolah yang ada.

Guru Agama Islam di sekolah tersebut, Muhamad Husni mengatakan sekolah tersebut sudah lama mengalami kerusakan.

Walaupun terbilang kecil namun proses belajar-mengajar menjadi terganggu.

Hal itu lantaran air yang kerap kali masuk ke kelas dan menggenangi lantai setiap kali musim penghujan.

Selain karena genteng bocor menurut dia, juga karena rembes dari tembok panyengker.

Baca juga: Rayakan Tahun Baru, Ini Agenda Event Level 21 Mall Denpasar Selama Januari 2022

“Ini bocor bertahun-tahun karena genteng bocor yang paling parah karena tembok panyengker yang rembes. Setiap hujan deras tergenang lemari meja, sesekali kita gotong-royong dengan siswa bersihkan lantai,” kata Husni.

Bahkan genangan air tak hanya terjadi di ruang kelas, namun juga di halaman sekolah bahkan mencapai sebetis orang dewasa.

Ia menambahkan, tembok depan juga jebol tidak bisa diperbaiki karena keterbatasan dana.

Dana biaya operasional sekolah (BOS) baginya hanya mampu menutupi untuk pengecatan sekolah saja tidak cukup untuk beli genteng dan membangun tembok penyengker.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved