Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

TERBARU KASUS SUBANG: Disinyalir Ada Saksi yang Karang Skenario, Kasus Belum Tentu Terungkap

TERBARU KASUS SUBANG: Disinyalir Ada Saksi yang Karang Skenario, Kasus Belum Tentu Terungkap

Kolase TribunJabar.id
Yosef, Yoris dan Danu, saksi pembunuhan ibu dan anak di Subang. Begini aktivitas mereka menjelang penetapan tersangka kasus Subang. 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang berpotensi kian panjang  perjalanan kasusnya.

Rilis foto sketsa wajah pelaku yang dilakukan Polda Jabar tidak berarti kasus itu akan rampung dalam waktu dekat.

Korban dalam pembunuhan itu adalah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala mengatakan, polisi terkhusus Polda Jabar hingga kini belum mengetahui pasti tentang detail pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Kendati telah mendapatkan sketsa wajah terduga pelaku pembunuhan, menurut Adrianus Meliala, polisi belum bisa membuktikan apa-apa termasuk perihal siapa dalang di balik kasus tersebut.

Baca juga: TERKINI KASUS SUBANG: Sketsa Wajah Pelaku Dinilai Butuhkah Fakta Ini, Polisi Tak Gubris Soal Ini

Seperti diketahui, kasus pembunuhan Tuti dan Amalia yang terjadi pada 18 Agustus 2021 masih dalam penyelidikan Polda Jabar.

69 saksi dari keluarga dan warga sekitar hingga 7 saksi ahli telah diminta keterangan oleh Polres Subang dan Polda Jabar.

Menanggapi perkembangan kasus yang terjadi empat bulan lalu itu, Adrianus Meliala angkat bicara.

Baca juga: TERKINI KASUS SUBANG: Ulasan Perbandingan Danu dan Sketsa Pelaku, Ada yang Segera Ditahan?

Dalam tayangan di kanal Youtube Kompas TV bersama jurnalis Aiman Witjaksono, Adrianus Meliala mengurai dua kelemahan polisi dalam mengungkap kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Jalan Cagak itu.

"Kita sekarang masih dalam proses lidik sidik. Di mana kesannya, ada dua kelemahannya. Kelemahan pertama adalah dari hasil pemeriksaan forensik oleh dokter, kurang tepat. Yang kedua olah TKP di rumah, menurut Saya jorok," ungkap Adrianus Meliala dilansir pada Rabu (5/1/2022).

"Oh tidak langsung disterilkan ya," ujar Aiman. 

"Betul. Yang kedua ini common situation atau situasi yang sering terjadi apalagi dikaitkan dengan wilayah bukan kota, di mana jarang mengalami kasus besar, sehingga tidak terlatih anggotanya (polisi)," pungkas Adrianus Meliala.

Menurut Adrianus Meliala, banyak faktor yang akhirnya membuat polisi menjadi terpecah fokusnya selama menyelidiki kasus Subang.

Termasuk karena banyaknya pihak yang membuat isu blunder atau ikut campur.

Diungkap Adrianus Meliala lebih lanjut, polisi hingga kini sebenarnya belum mengetahui jelas detail kejadian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved