Tentang Kurikulum Prototipe, Siswa Bebas Memilih Pelajaran
Rancangan kurikulum prototipe akan memungkinkan adaptasi dan perubahan di tingkat sekolah.
TRIBUN-BALI.COM - Pandemi Covid-19 yang berlangsung dalam waktu panjang menyebabkan berbagai sektor harus beradaptasi.
Tak terkecuali sektor pendidikan di Indonesia.
Selama pandemi berlangsung, aktivitas belajar mengajar untuk pendidikan formal tak bisa berjalan dengan maksimal.
Merespons hal itu, pada tahun ini pemerintah akan menerapkan perubahan kurikulum pendidikan.
Dilansir dari Tribunnews, kurikulum tersebut memiliki tiga opsi kurikulum yang dapat dipilih yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan), dan Kurikulum Prototipe.
Tujuan model kurikulum ini untuk pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Lantas apa itu Kurikulum Prototipe?
Penjelasan tentang penerapan Kurikulum Prototipe disampaikan oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo.
Tentang Kurikulum Prototipe
Penjelasan terkait kurikulum prototipe tersebut dilakukan Anindito melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @ninoaditomo.
Anindito menjelaskan, pandemi membuat Indonesia mengalami krisis belajar (learning crisis) semakin parah di mana sebelumnya telah terjadi akibat adanya kesejangan kelompok sosial-ekonomi.
Perlu perubahan yang sistemik untuk mengatasi hal tersebut.
"Kualitas guru dan kepala sekolah tentu menjadi faktor kunci. Tapi kualitas pembelajaran juga dipengaruhi oleh kurikulum yang digunakan."
"Kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru,”"tulisnya.
Ia menambahkan, kurikulum yang baik harus memperhatikan kemajuan belajar muridnya melalui dorongan dari guru.