Tentang Kurikulum Prototipe, Siswa Bebas Memilih Pelajaran

Rancangan kurikulum prototipe akan memungkinkan adaptasi dan perubahan di tingkat sekolah.

Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi - Tentang Kurikulum Prototipe, Siswa Bebas Memilih Pelajaran 

"Sebagai pekerja profesional, guru memiliki kewenangan untuk bekerja secara otonom dan berlandaskan ilmu pendidikan," tulis Nino

Pada akhir tulisannya, Nino juga menegaskan jika sekolah harus bertanggungjawab atas kebijakan kurikulumnya sendiri.

“Kami ingin menegaskan bahwa sekolah bertanggungjawab untuk merefleksikan kerangka kurikulum mana yang cocok untuk mereka.”

“Dan bahwa sekolah boleh dan seharusnya menyusun sendiri kurikulum operasional yang kontekstual, sesuai dengan kebutuhan murid dan kondisi sekolah,” pungkasnya.

Bebas memilih pelajaran

Dilansir dari Kompas.com, aturan mengenai kurikulum prototipe sendiri tertuang di dalam Keputusan Mendikbud Ristek Nomor 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak.

Untuk struktur kurikulum SMA, pada aturan tersebut dijelaskan, di kelas X, siswa akan mengikuti mata pelajaran yang sama dengan SMP, yakni mata pelajaran umum.

Mulai kelas XI, peserta didik mulai menentukan mata pelajaran pilihan sesuai minat dan bakatnya.

Seperti di SMP, mata pelajaran IPA dan IPS di kelas X SMA belum dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih spesifik.

Namun, sekolah bisa menentukan pengorganisasian muatan pelajaran.

Pengorganisasian pembelajaran IPA atau IPS pada kelas X SMA tersebut sebagai berikut:

a. Mengajarkan muatan IPA atau IPS secara terintegrasi.

Misal, dalam mata pelajaran IPA, untuk capaian pembelajaran muatan pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi dipadukan dalam satu tema sehingga menjadi pembelajaran berbasis tema, pembelajaran berbasis masalah, atau unit inkuiri lainnya.

b. Sekolah dapat mengajarkan muatan IPA atau IPS bergantian dalam blok waktu yang terpisah.

Misal, siswa mempelajari muatan pelajaran Fisika terlebih dahulu sampai dengan selesai, dilanjutkan dengan Kimia, Biologi, hingga selesai, atau dengan urutan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan sekolah. Setelah selesai dipelajari, akan diikuti dengan pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan pelajaran IPA tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved