Berita Bali
UPDATE: Pria yang Mengamuk di Denpasar Dirujuk ke RSJ Bangli, MA Sempat Dirawat di RSJ Malang
"Kemarin dilaporkan ada pasien mengamuk dan dibawa oleh aparat yang menerima awalnya ada konsulan dari bagian bedah. Karena ada riwayat luka-luka
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pria berinisial MA yang sempat mengamuk dan membawa senjata tajam di Jalan Gunung Tangkuban Parahu, Denpasar dirujuk ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan penanganan karena terdapat beberapa luka di wajah dan dagunya.
Usai dibawa ke RSUP Sanglah, pasien tersebut langsung dirawat di UGD RSUP Sanglah.
Kemudian dirawat juga oleh, dr. Ni Made Leni, SPKJ selaku Bagian Psikiatri RSUP Sanglah.
"Kemarin dilaporkan ada pasien mengamuk dan dibawa oleh aparat yang menerima awalnya ada konsulan dari bagian bedah. Karena ada riwayat luka-luka sehingga yang merawat terlebih dahulu adalah konsulan bagian bedah.
Baca juga: Kapolsek Denpasar Barat Ungkap Kronologi Penangkapan Pria yang Mengamuk di Denpasar
Kemudian dari dokter jaga kemudian dan bedah juga mengusulkan ke bagian kami (Psikiatri). Kemudian dari wawancara memang sebelumnya pasien ini ada riwayat pengobatan. Tapi sudah putus obat," jelasnya pada, Senin (17 Januari 2022).
Untuk menenangkan pasien tersebut, dr. Leni sempat memberikan injeksi agar dokter dari bagian bedah dapat melakukan tindakan baik seperti membersihkan luka, dan sebagainya.
Setelah dibersihkan luka, pasien tersebut cukup kooperatif.
Sama halnya ketika dilakukan penanganan di UGD, pasien yang sempat mengamuk tersebut kooperatif memberikan keterangan pada tim medis.
"Kemudian kami juga melakukan tindakan urgent-nya kami injeksi dan pasiennya tenang sampai tadi pagi. Kemudian karena bedah sudah mendapatkan penanganan sehingga bagian bedah itu dia lepas rawat. Kemudian Psikiatri yang mengambil alih untuk perawatan," imbuhnya.
Karena keterbatasan ruang rawat pasien Psikiatri, yang kebetulan di RSUP Sanglah penuh dan kemudian atas permintaan keluarga juga kemudian pasien dikirim ke RSJ Bangli pagi tadi sekitar pukul 10.00 Wita.
Setelah itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pihak RSJ Bangli.
Memang dari riwayatnya pasien ini pernah ditangani dan dapat perawatan di RSJ Malang sekitar 10 tahun yang lalu.
Tapi setelah itu, bisa beraktivitas dengan pengobatan, bahkan ia dapat berjualan nasi goreng.
Namun sejak kemarin terdapat perubahan perilaku seperti ada ketakutan, curiga kepada keluarganya yang akan kembali membawanya ke RSJ Bangli.
Baca juga: Polisi Dalami Kesehatan Pelaku MA yang Mengamuk di Denpasar, Jika Terbukti Sehat Diproses Hukum