Berita Nasional
Siapa Jenderal Bintang Dua Calon Pangkostrad Baru? Ini Kata Jenderal Andika Perkasa
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebut Pangkostrad akan diisi oleh pangkat jenderal bintang dua
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Irma Budiarti
Terkait siapa yang akan diputuskan untuk mengisi jabatan strategis tersebut," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai PDIP, Senin.
Hasto menuturkan, PDIP menilai posisi Pangkostrad merupakan jabatan yang sangat strategis.
Untuk itu, Hasto menilai bahwa dalam menentukan sosok Pangkostrad harus pula membicarakan soal politik pertahanan.
"Politik pertahanan itu dibagun untuk memastikan survive bangsa ini," ucapnya.
Posisi Pangkostrad, kata Hasto, juga haruslah dipilih sosok yang mampu membangun sumber kekuatan ketahanan negara.
Ia pun berkaca dengan adanya ketegangan di Laut Cina Selatan.
Menurut Hasto, hal itu seharusnya membuat Indonesia memerlukan kerja konsolidasi dalam memperkuat keseluruhan aspek ketahanan negara.
"Bagaimana kita dapat mendayagunakan seluruh sumber daya nasional di dalam membangun sumber kekuatan ketahanan negara," terangnya.
Tidak Lepas Dari Unsur Politik
Di sisi lain, Fahmi mengungkapkan bahwa pengisian jabatan Pangkostrad tidak bisa terhindarkan dari dinamika politik.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Akui Ada Keterlibatan Oknum TNI dalam Proyek Satelit Militer Kemenhan
Hal ini dapat terlihat karena penunjukan Pangkostrad harus melalui keputusan Presiden.
Namun yang terpenting, kata dia, hal-hal yang bersifat politis seperti kedekatan dengan kekuasaan.
Maupun kekuatan politik tertentu mestinya tidak boleh menjadi pertimbangan utama.
Karena itu, imbuh dia, para pemangku kepentingan termasuk Presiden Joko Widodo jika telah mengantongi nama supaya segera disampaikan.
"Mau Maruli atau siapa pun sepanjang dinilai layak, segera saja dilantik, sehingga isu ini bisa disudahi," tegas dia.
"Toh siapa pun yang ditunjuk, enggak akan ada resistensi sepanjang memenuhi syarat, kompeten dan tidak punya riwayat karier yang buruk atau pernah melanggar hukum," imbuh dia.
(*)